DKP dituntut buka surat pemecatan Prabowo dari TNI ke publik
Sebab hingga kini track record masa lalu Prabowo belum semuanya diketahui masyarakat luas.
Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TPGF) kasus penculikan 1998 Hermawan Sulistiyo (Kiki) menuntut agar Dewan Kehormatan Perwira (DKP) membuka surat pemecatan capres Prabowo Subianto ke publik. Sebab menurut Kiki rakyat juga harus tahu siapa dan bagaimana track record Prabowo.
"Dibuka! Nggak bisa data itu semuanya ada di DKP. Makanya saya tuntut TNI ini momen bagus untuk membuka diri, membersihkan diri, kami ini tidak bersalah. Hanya ada oknum-oknum TNI yang seperti Prabowo itu yang menyalahgunakan kekuasaan. Semua orang siapa yang mau pegang dokumen waktu itu," kata Kiki saat menjadi pembicara di Seknas Jokowi Jawa Tengah di Jalan Pandanaran Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu(6/6) malam.
Topik pilihan: Pilpres | Prabowo Subianto | Capres Prabowo
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana Prabowo Subianto memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat? Prabowo memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat pada tahun 1974 sebagai seorang Letnan Dua setelah lulus dari AKABRI Darat di Magelang.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Kiki sendiri sampai saat ini masih memegang dokumen terkait keterlibatan dan peran Prabowo yang melakukan aksi penculikan terhadap 32 aktivis di era 1998. Dokumen itu disimpan dan didepositkan di salah satu perpustakaan di sebuah universitas di salah satu negara di dunia.
"Kalau dokumen-dokumen saya waktu itu saya simpan, saya depositkan di sebuah tempat di muka bumi ini yang tidak bisa dilacak. Di perpustakaan sebuah universitas. Kalau dibutuhkan negara ada prosesnya," ujarnya.
Hanya saja, Kiki menyatakan selama belum ada peradilan HAM berdiri di Indonesia dirinya tidak akan membuka dan memberikan dokumen itu kepada negara. Pasalnya dia khawatir dengan eksistensi dokumen negara yang sangat penting ini. Apalagi menyangkut kredibilitas dan dosa-dosa besar Prabowo.
"Sekarang mau diproses pengadilan mana? Pengadilan HAM-nya tidak ada. Nggak mau saya. Kenapa? Ya dia main opini, kita main opini saja. Kalau bagi saya kita perang opini saja," papar dia.
Saat ini, rakyat seolah-olah sengaja tidak diberitahu terkait pemecatan Prabowo. Apalagi terkait identitas dan siapa sebetulnya keluarga dan silsilah Prabowo. Padahal di sisi lain, tim sukses Prabowo diduga selalu melakukan serangan kampanye hitam terhadap capres Joko Widodo (Jokowi).
Kiki juga membeberkan pentingnya identitas sosok seorang pemimpin supaya rakyatnya mengerti jelas siapa orang yang akan memimpin mereka.
Baca juga:
Jokowi hanya remote jadi alasan Partai Aceh pilih dukung Prabowo
Beredar surat rekomendasi DKP pemecatan Prabowo dari TNI
Sama-sama suka perang, Prabowo idolakan Salahuddin al Ayubi
Mooryati Soedibyo bantah seminar keluarga sakinah sindir Prabowo
Prabowo serius menggarap Jatim