Dokter Gigi di Bali Sudah Tiga Kali Tertangkap karena Kasus Aborsi
Polisi mengungkap aksi dokter gigi I Ketut Ari Wiantara (53) yang memberikan layanan aborsi di Jalan Raya Padang Luwih, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Pelaku ternyata sudah pernah dihukum dua kali karena tindak pidana ini, dengan total pasien mencapai 1.338 wanita hamil.
Polisi mengungkap aksi dokter gigi I Ketut Ari Wiantara (53) yang memberikan layanan aborsi di Jalan Raya Padang Luwih, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Pelaku ternyata sudah pernah dihukum dua kali karena tindak pidana ini, dengan total pasien mencapai 1.338 wanita hamil.
Tersangka I Ketut Ari Wiantara ternyata pernah dihukum karena kasus aborsi pada tahun 2006. Setelah bebas, dia kembali mengulangi perbuatannya dan ditangkap pada 2009.
-
Apa yang diteladani oleh ASN di Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Siapa panglima ABRI yang berasal dari Sulawesi? Pria berdarah Bone ini telah meniti karier dari politik sebagai menteri perindustrian hingga menjadi Panglima ABRI yang satu-satunya dari Sulawesi.
-
Di mana Tukad Badung berada? Selain ingin mencari oleh-oleh atau menikmati aneka bangunan tua era kolonial, pengunjung juga bisa mendatangi bantaran Tukad Badung, tepatnya di Seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Pria ini tidak jera di penjara. Setelah selesai menjalani hukuman kedua, dia kembali melakoni bisnis aborsi sejak 2020 hingga akhirnya tertangkap pada 2023.
"Rata-rata pasiennya adalah anak-anak usia produktif, SMA, kuliah, ada yang masih kerja. Dari pemeriksaan dari tahun 2020 hingga (2023) sudah melakukan pengguguran terhadap 20 orang pasien," kata Wakil Direktur Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra saat konferensi pers di Kantor Ditkrimsus Polda Bali, Senin (15/5).
"Keterangannya rata-rata pasien yang berusaha menggugurkan kandungannya dengan cara minum obat tapi tidak berhasil, sehingga korban mendatangi tersangka untuk melakukan aborsi tersebut," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa tersangka ditangkap bersama tiga saksi, yaitu satu pasien yang akan aborsi ditemani pacarnya, dan satu saksi yang merupakan pembantu bersih-bersih di tempat praktik pelaku.
Berdasarkan pengakuannya, pelaku kembali melakukan praktik aborsi karena adanya permintaan dari beberapa pasien. Dia beralasan merasa kasihan kepada pasien karena masih usia SMA dan kuliah.
"Yang bersangkutan beralasan karena pernah melakukan praktik ini. Jadi dari mulut ke mulut pasien ini datang dan minta tolong. Alasan yang bersangkutan sendiri, karena melihat anak-anak ini masih SMA dan kuliah. Jadi yang bersangkutan kasihan anak-anak itu masa depannya seperti apa. Niatnya menolong tapi menolong yang salah," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan bahwa tersangka melakukan praktik aborsi belajar secara autodidak dan lewat membaca dari buku-buku,"Awal-awal belajar secara autodidak, mungkin dari buku-buku. Ini sudah berulang karena sudah memahami cara dan mekanisme aborsi tersebut sehingga kembali yang bersangkutan melakukan praktik tersebut," ungkapnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa dari banyaknya aborsi dilakukan tersangka dari tahun 2006 hingga 2023, satu pasien meninggal dunia karena proses pengguguran kandungan di tahun 2009. Setelah itu dia dilaporkan dan ditangkap.
Seperti yang diberitakan, Polda Bali menangkap seorang pria yang merupakan seorang dokter gigi yang melakukan praktik aborsi kepada 1.338 perempuan hamil.
Pelaku diketahui bernama I Ketut Ari Wiantara (53) tertangkap menyusul penyelidikan Tim Subdit V Siber Ditkrimsus Polda Bali yang mendapat laporan dari masyarakat terhadap keberadaan seorang yang mengaku dokter dengan melakukan praktik aborsi. Senin (8/5) sekitar pukul 21.30 Wita pihak kepolisian melakukan penggerebekan dan menangkap pelaku.
"Yang bersangkutan sudah kami tetapkan tersangka dalam kasus ini. Saat penggerebekan lokasi tersebut, mendapati tersangka dokter ini sedang melaksanakan praktik dan baru selesai satu orang pasien. Dan saat ini kita sudah periksa sebagai saksi," kata Wadireskrimsus Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra saat konferensi pers di Kantor Ditkrimsus Polda Bali, Senin (15/5).
(mdk/yan)