Dokter gigi gadungan di Pekanbaru belajar lewat internet
Dokter gigi gadungan di Pekanbaru belajar lewat internet. Penggerebekan dilakukan saat tersangka membuka praktik dan tengah melayani pasien yang sedang membersihkan karang gigi. Tanpa bisa mengelak lagi, ruang praktik tersangka langsung digeledah polisi bersama dokter asli dari PDGI.
Satreskrim Polresta Pekanbaru menangkap Robi Sugara (24), seorang dokter gigi gadungan spesialis Orthodontic yang membuka praktik di Jl Surabaya, Kota Pekanbaru. Dia kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
Kepada polisi, Robi mengaku sudah dua tahun menjalankan bisnisnya. Dikarenakan bukan profesional, dia memanfaatkan internet untuk mempelajari seluk beluk menjadi dokter gigi.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Toni Hermawan mengatakan, Robi yang merupakan warga Jalan Sumber Sari, Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru itu juga kerap mempromosikan diri di medsos Facebook.
"Tersangka mengaku pernah belajar dan kuliah kedokteran di USU, tapi saat kita periksa nyatanya justru tidak pernah. Ternyata dia belajar dari internet. Awalnya tersangka ini jualan behel, kemudian browsing internet, promosi di Facebook dan akhirnya memutuskan buka praktik," kata Toni, Kamis (22/9).
Terbongkarnya praktik dokter gigi palsu ini setelah pihaknya mendapat laporan dari Asosiasi Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) yang merasa curiga karena nama tersangka tak terdaftar sebagai dokter gigi di PDGI.
"Lalu kami bersama pihak PDGI melakukan penggerebekan di lokasi praktik milik tersangka, pada Rabu (21/09) sore kemarin," ucap Toni.
Penggerebekan dilakukan saat tersangka membuka praktik dan tengah melayani pasien yang sedang membersihkan karang gigi. Tanpa bisa mengelak lagi, ruang praktik tersangka langsung digeledah polisi bersama dokter asli dari PDGI.
"Tersangka tak punya kartu identitas PDGI dan tidak terdaftar di PDGI. Ada 36 item barang bukti yang terdiri dari beragam alat kesehatan, stetoskop, karet behel dan lain-lain," kata Toni.
Atas perbuatannya, Robi akan dijerat dengan Pasal 77 Ayat 1 jo Pasal 73 ayat 2, UU No 29 Tahun 2004, tentang praktik kedokteran dengan ancaman 5 tahun penjara.
Sebelumnya, sebuah praktik dokter gigi gadungan yang berkedok toko butik pakaian di Jalan Surabaya, RT01/RW08, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya digerebek Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru, Rabu (21/09) pukul 17.30 WIB sore. Polisi berhasil mengamankan dokter gadungan, Robi Sugara yang pada saat itu sedang membersihkan karang gigi pasiennya.
Baca juga:
Dokter gigi gadungan di Pekanbaru dibekuk di tempat kerja
sebelum ditangkap, dokter gadungan masih bekerja bantu dokter bedah
Brasil mandul, Dunga: kami bertahan dengan baik
2 WN Tiongkok ditangkap buka praktik dokter ilegal di Berau
Ngeri, ada dokter bedah gadungan sudah operasi ratusan pasien
Potret suram medis, obat basi hingga dokter gadungan operasi pasien
Menkes belum dapat laporan adanya dokter gadungan di Serang
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.