Mengenal Oei Hong Kian, Dokter Gigi Soekarno yang Tak Pernah Dibayar
Perlatan yang disediakan negara untuk Soekarno pun tidak memadai.
Oei Hong Kian seorang dokter gigi terkenal pada masanya. Pasien-pasiennya pun bukan orang-orang sembarangan. Antara lain, Sutan Sjahrir, Rasuna Said, Soekardjo Wirjopranoto, Suwirjo, Mayjen S.Parman, Syamsuridzal, dan Mochtar Lubis.
Tak heran jika dr. Tan, dokter pribadi Soekarno meminta drg. Oei Hong Kian untuk memeriksa Bung Karno sakit gigi ketika menjalani karantina politik yang berat.
-
Mengapa Soe Hok Gie kritis terhadap Soekarno? Ia dikenal sebagai orang yang paling vokal mengkritik kinerja pemerintahan era Soekarno, yang menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin yang dianggap sebagai kemunafikan dan kepicikan.
-
Bagaimana cara Presiden Soeharto mendapatkan gaji? Dasar gaji bagi Presiden diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan Administratif Presiden juga Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia. Gaji pokok Presiden adalah 6 kali lipat sementara wakil 4 kali lipat dari gaji pokok tertinggi pejabat negara Republik Indonesia.
-
Berapa gaji pokok Presiden Soekarno? Saat itu, disepakati bahwa gaji Soekarno sebesar USD200 atau setara Rp1.000. Jumlah itu sangat sedikit bagi seorang Presiden.
-
Dimana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Dimana Soekarno dipenjara? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia diculik pasukan kolonial dan dijebloskan ke sebuah penjara kuno di Jalan Banceuy, bersama tiga tokoh lain, yakni R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris II PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II PNI Bandung), dan Soepriadinata (Anggota PNI Bandung).
-
Berapa gaji Presiden Sukarno? Tahun 1960an, Presiden Soekarno Mengaku Gajinya Hanya 220 US Dollar. Jika dikurs hari ini, Bung Karno hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 3,3 juta.
Dikutip dari Buku ‘Bung Karno Dibunuh Tiga Kali?’ karya Asvi Warman Adam, ada awal tahun 1967, Soekarno mengalami sakit gigi sehingga dr. Tan memanggil drg. Oei Hong Kian datang ke Istana Merdeka.
Namun, betapa terkejutnya drg. Oei Hong Kian saat tiba di sana dan melihat bahwa peralatan gigi yang ada di Bogor. Ada di Istana Merdeka merupakan peralatan yang berasal dari gudang NICA, Belanda, tentu saja peralatan itu sudah ketinggalan zaman.
Akhirnya, drg. Oei Hong Kian memberi usul agar perawatan gigi dilakukan di rumah sekaligus tempat praktiknya di Jalan Serang, Menteng, Jakarta Pusat.
Dia menyarankan untuk melakukan perawatan di sana karena alat-alatnya lengkap dan modern. Namun, pihak keamanan tidak mengizinkan hal itu.
Saat itu, Soekarno sedang diperlakukan sebagai tahanan politik pasca peristiwa G30S yang di mana ia dicurigai ikut berperan dalam peristiwa tersebut.
Maka satu-satunya cara adalah drg. Oei membawa alat-alat yang berada di tempat praktiknya ke Istana.Peralatan tersebut diangkut dengan truk dipasang di Istana, dan setelah selesai harus dibawa kembali dengan cara yang sama.
Bolak-Balik Menteng Bogor
Sungguh merepotkan. Kejadian ini tidak hanya dilakukan satu kali, karena Soekarno memerlukan perawatan intensif sehingga drg. Oei harus bolak-balik ke Istana.
Setelah Soeharto resmi diangkat menjadi presiden, Soekarno pindah dari Istana Merdeka ke Bogor.
Sehingga ketika Soekarno sakit gigi, ia harus datang ke dokter gigi, tempat praktik drg. Oei karena di Bogor tidak ada alat-alat perawatan.drg. Oei bahkan keheranan melihat keketatan pengamanan Soeharto ketika hanya untuk memeriksa giginya.
Pasalnya, mobil drg. Oei sampai harus dikeluarkan dari garasi dan digantikan mobil Soekarno masuk ke dalam garasi, bahkan Soekarno masuk ke rumahnya melalui garasi.
Tak sampai di situ, enam orang tentara bersenjata juga ikut masuk ke dalam rumah dan satu di antaranya memaksa untuk ikut masuk ke dalam ruang perawatan.
Namun, drg. Oei dengan tegas menolak karena ia harus menjaga rahasia penyakit pasiennya sehingga tentara itu akhirnya hanya menjaga di depan pintu.
Soekarno yang harus bolak-balik ke rumah drg. Oei untuk perawatan giginya, meminta kepada drg. Oei agar putra-putrinya bisa bertemu dengannya walaupun hanya sesaat ketika giginya dirawat.
Ikhlas Tanpa Dibayar
Pada bulan Maret 1968, drg. Oei pindah ke Belanda, namun sebelum itu ia sudah menyiapkan cor emas untuk dipasang pada gigi Soekarno, namun gagal karena pengawasan terhadap Bung Karno semakin diperketat.
Selama perawatan itu drg. Oei memberikan perawatan dengan ikhlas tanpa dibayar. Ia tidak dibayar oleh pemerintah ataupun oleh Soekarno.
Karena kehidupan Soekarno pasca G30S sangat memprihatinkan, apalagi ketika Supersemar diterbitkan, kekuasaannya semakin tergerus.
Soekarno menjadi tahanan politik, kesulitan uang, bahkan ia tidak punya uang lagi.Untuk membayar biaya pengobatan sakit giginya pun ia tak mampu.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti
- Atap PON Aceh Ambruk, Menteri PUPR dan Menpora Dipanggil Menko PMK untuk Rapat Evaluasi
- Bank Indonesia Prediksi Suku Bunga The Fed Bakal Turun 3 Kali di Tahun 2024
- Negosiasi 30 Menit, TNI Bebaskan Karyawan yang Disandera OPM
- 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
- Jubir Kaesang Pastikan Penumpang Jet Pribadi Bukan 4, Tapi 8 Orang
Berita Terpopuler
-
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024