Doktrin Moeldoko pada Prajurit TNI: HAM Dihormati, Tapi Tidak Boleh Takut
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) tidak serta merta menghambat penyelesaian persoalan bangsa.
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) tidak serta merta menghambat penyelesaian persoalan bangsa. Hal itu disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberikan sambutan pada Festival HAM dalam siaran youtube Semarang Pemkot, Kamis(18/11).
"Persoalan HAM bisa dihormati oleh semua pihak. Saya mantan Panglima TNI, doktrin saya kepada para prajurit 'kamu tidak boleh takut pada HAM'. Ya nanti kalau prajurit takut pada HAM tembaknya pakai mulut 'Dor-dor-dor' tidak pakai peluru. Tetapi yang kita pakai adalah penghormatan terhadap HAM itu paling penting," kata Moeldoko.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Moeldoko menekankan penghormatan terhadap HAM. Persoalan yang berkaitan dengan hak asasi tidak bisa hanya diselesaikan pemerintah atau lembaga tertentu saja.
"Maka kita semua harus turun bersama sama, bukan untuk saling menyalahkan, tapi saling berikan kontribusi," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengajak masyarakat menebarkan welas asih dan peduli sesama di tengah pandemi Covid-19. Dia mencontohkan munculnya gerakan-gerakan sosial di penjuru daerah. Seperti Sambatan Jogja atau Sonjo di Yogyakarta, Jogo Tonggo di Jawa Tengah, dan Roa jaga Roa di Sulawesi Tengah.
"Fenomena itu menunjukkan kita punya modal sangat kuat untuk bertahan, modal yang telah mengakar di kehidupan masyarakat kita," ucapnya.
Baca juga:
Potret Anggota TNI Menyamar di Hutan Rimba, Jago Kalau Bisa Menebak yang Mana
Pasukan TNI Tangkap 2 Oknum Polisi, Ketahuan Mengawal 2.670 Botol Miras di Papua
Salam Komando Jenderal Andika dan Marsekal Hadi dalam Sertijab Panglima TNI
Daftar Perwira Tinggi TNI Calon Kuat Pangkostrad Pengganti Jenderal Dudung
Doa Marsekal Hadi Tjahjanto untuk Jenderal Andika dan Para Prajurit TNI