DPR minta pemerintah kaji ulang bebaskan sandera pakai tebusan
"Kalau kita serbu, masih ada enggak, masih hidup enggak sanderanya. Harus dipikirkan baik."
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah mengkaji ulang cara pembebasan sandera dengan membayar tebusan. Apalagi masalah ini terus terjadi, seperti baru ini ada tiga WNI yang memiliki paspor disandera di Perairan Sabah, Malaysia.
"Ini agak berat juga. Harus dipikirkan melakukan bebaskan dengan kekuatan militer seperti apa, pakai tebusan seperti apa, harus jadi pembelajaran," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin saat dihubungi, Senin (11/7).
Politikus PDIP ini juga mengungkapkan, meski sudah ada kerjasama dalam hal perizinan bebaskan sandera, namun tetap harus ada kalkulasi untung ruginya. Sebab, penerjunan militer untuk pembebasan sandera beresiko tinggi.
"Kalau kita serbu, masih ada enggak, masih hidup enggak sanderanya. Harus dipikirkan baik," tuturnya.
Selain itu, menurut Hasanuddin, harus ada pengkajian daerah yang rawan. Para pebisnis harus melakukan proteksi dengan meminta pengawalan TNI.
"Kan sudah berulangkali perompakan minta kawal dong. Ke depan harus ada pengawalan. Costnya dari harga yang dibeli," pungkasnya.