dr Reisa Apresiasi Paku Buwono XIII yang Berhasil Vaksinasi Puluhan Ribu Warga
Koordinator Pelaksana Sentra Vaksinasi Karaton Surakarta Hadiningrat, RAy Febri H Dipokusumo menambahkan, vaksinasi yang diadakan awalnya hanya diperuntukkan bagi abdi dalem.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Kartikasari Broto Asmoro meninjau sentra vaksinasi di Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu (23/10). Dokter bergelar keraton Raden Kanjeng Mas Ayu Tumenggung itu mengapresiasi pihak keraton yang sudah membantu program pemerintah.
“Saya sangat mendukung, support. Ini sebagai salah satu bentuk apresiasi saya kepada pihak keraton yang sudah mau membantu program pemerintah. Membantu menyehatkan masyarakat Solo dan sekitarnya dan menyukseskan program vaksinasi nasional,” ujarnya.
-
Apa yang terjadi pada Dokter Aulia Risma? Kasus kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dokter Aulia Risma Lestari menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Bagaimana tidak, di balik kematian mendadak dokter Aulia ternyata ada tindak pembullyan yang dialami oleh mendiang.
-
Siapa yang melakukan pemalakan terhadap Dokter Aulia Risma? Kemenkes RI mengatakan ada dugaan dokter Aulia Risma harus mengeluarkan uang dengan jumlah besar di luar biaya pendidikan resmi. Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Apa tindakan yang diambil terhadap Yan Wisnu Prajoko terkait kasus Dokter Risma? Terbaru, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitas klinis di Rumah Sakit Kariadi Semarang. Dirut RS Kariadi menerbitkan surat keputusan penghentian sementara Wisnu agar ia bisa berfokus dalam investigasi kasus kematian Dokter Risma.
-
Kapan sebaiknya ke dokter kalo sakit kepala berdenyutnya ga kunjung reda? Jika sakit kepala yang dirasakan sangat parah atau berbeda dari sakit kepala biasanya.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Siapa yang menyebutkan bahwa rasio dokter Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk.
Puteri Indonesia Lingkungan 2010 yang juga adik ipar KGPH Dipokusumo (Pengageng Parentah Keraton Surakarta) itu juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Paku Buwono (PB) XIII (Raja Surakarta), yang sudah berinisiatif dan berhasil melakukan vaksinasi kepada lebih dari 15.000 orang.
“Saya mengucapkan terimakasih juga kepada Sinuhun Paku Buwono XIII yang sudah berinisiatif dan berhasil melakukan vaksinasi kepada lebih dari 15.000 orang yang sudah disediakan dosisnya oleh pemerintah,” katanya.
Ia berharap keberhasilan tersebut bisa menjadi inspirasi berbagai pihak. Ia juga berpesan kepada masyarakat agar melakukan vaksinasi dosis kedua setelah dosis pertama dilakukan. Pasalnya banyak yang hanya sempat satu kali atau beranggapan vaksinasi hanya cukup dilakukan satu kali saja.
“Untuk beberapa vaksin, selain Johnson, semuanya membutuhkan dua dosis. Jadi harap lengkapi dosis keduanya dan ikuti apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Jadi jangka waktu setiap vaksin itu berbeda, perhatikan dengan baik dan lengkapi semua dosisnya agar kita bisa keluar dari pandemi,” katanya.
Koordinator Pelaksana Sentra Vaksinasi Karaton Surakarta Hadiningrat, RAy Febri H Dipokusumo menambahkan, vaksinasi yang diadakan awalnya hanya diperuntukkan bagi abdi dalem. Namun karena keberadaan mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia, vaksinasi juga digelar di wilayah lain.
“Ketika vaksinasi kita adakan di Solo 15.000, Karanganyar 3.500 dan Sukoharjo 1.500 secara serentak, ternyata banyak animo dari abdi dalem yang jauh dari Solo. Atas inisiatif langsung Sinuhun PB XIII, maka permintaan dari daerah lain kami fasilitasi,” katanya.
Di Ponorogo misalnya, lanjut Febri, sudah 20.000 vaksinasi dosis pertama disuntikkan ke warga. Sedangkan daerah lainnya adalah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Sebanyak 20.000 dosis akan disuntikkan pada Selasa dan Rabu pekan depan.
“Melihat animo yang luar biasa, ternyata masyarakat Ponorogo dan Pacitan yang kami datang kemarin, jarak jangkaunya jauh dari titik kota. Tapi vaksin yang diperoleh agak kurang,” katanya.
Selain kedua kabupaten di Jawa Timur, pihaknya juga berencana melakukan kegiatan sama di daerah lainnya. Terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang banyak terdapat abdi dalem atau sesuai permintaan.
“Rencana kita mungkin ke Trenggalek, Mojokerto dan sekitarnya yang banyak abdi dalem kami. Dan kemudian yang memang membutuhkan,” pungkas Febri.
Baca juga:
Update Vaksinasi Covid-19 di Indonesia per 23 Oktober 2021
Wagub DKI: Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Jakarta Capai 10,7 Juta
Pandemi Belum Usai, Waspadai Epidemi Ebola dengan Prokes dan Hidup Sehat
9 Tips Menjaga Anak Aman dari Virus Covid-19 Selama Sekolah Tatap Muka
Vaksinasi Nakes di Palembang Lampaui Target, Herd Community Libatkan Swasta
RI Terima Hibah 844.820 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang