Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar
Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar. Keduanya mengaku sebelumnya dijanjikan dipekerjakan sebagai pemandu karaoke namun nyaris terjerumus jadi barang dagangan. Keduanya nyaris dijual ke Papua oleh dua orang muncikari di Makassar, namun berhasil lolos dari jebakan tindak trafficking itu manfaatkan FB.
Dampak media sosial tidak selalu negatif sebagaimana kasus-kasus yang sering terungkap misalnya pelecehan seksual hingga pembunuhan yang berawal dari perkenalan kilat dengan pelaku. Karena dampak positifnya juga bisa ditarik tergantung siapa yang memanfaatkannya.
Dan itulah yang dialami dua perempuan muda asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang sebelumnya pernah terikat pernikahan dini. Mereka adalah LA (19) dan AS (16). Keduanya nyaris dijual ke Papua oleh dua orang muncikari di Makassar, namun berhasil lolos dari jebakan tindak trafficking itu karena memanfaatkan media sosial facebook.
Dua perempuan muda saat ditemui di rumah aman binaan Dinas Sosial Sulsel di Makassar, Selasa (11/10), menceritakan ihwal mereka menginjakkan kaki di Makassar jauh-jauh dari kampungnya di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Keduanya mengaku sebelumnya dijanjikan dipekerjakan sebagai pemandu karaoke namun nyaris terjerumus jadi barang dagangan.
Berawal dari AS (16), sulung dari empat bersaudara, anak seorang pekerja di rumah produksi pengolahan kulit sapi yang berkenalan dengan Dadu, seorang preman pasar kawan nongkrong AS. Dadu menawarkan pekerjaan dan memperkenalkannya dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai distributor minuman keras dari Jakarta ke Papua, dipanggilnya Mas Ujang.
Mas Ujang ini kemudian menawarkan pekerjaan sebagai pemandu karaoke di Makassar. AS kemudian mengajak LA kawannya dan mereka sepakat mengadu nasib ke Kota Daeng, Makassar.
Oleh Mas Ujang ini, mereka diberi uang saku masing-masing senilai Rp 2 juta namun yang nyata tiba di tangan AS dan LA masing-masing hanya Rp 800 ribu. Rp 1,2 juta sisanya ditarik Mas Ujang untuk dibelikan koper, pakaian dan kosmetik.
"Diizinkan sama ibu karena ngakunya ke ibu mau ke Bogor bekerja sebagai pemandu karaoke," kata AS.
Alasan serupa juga diutarakan LA ke tantenya yang selama ini merawatnya sejak masih usia Balita karena ibu kandung ke luar negeri bekerja sebagai TKW. Alhasil, AS dan LA berangkat bertiga dengan Mas Ujang ke Jakarta, Rabu, (5/10) lalu.
Kurang lebih tiga hari mereka di Jakarta bersama Mas Ujang selanjutnya di antar ke bandara untuk terbang ke Makassar, Sabtu (8/10) dini hari. Mas Ujang ini tidak ikut ke Makassar tapi di bandara sudah dijemput oleh perempuan bernama Siska yang dipanggilnya Mami Siska.
"Setiba di bandara kami dijemput Mami Siska dan dibawa ke sebuah kos-kosan milik Mami Cindy," timpal LA.
Di kos-kosan ini, Mami Siska menyampaikan kalau lowongan pekerjaan sudah full di Makassar sehingga harus dikirim ke Papua. AS panik karena membayangkan akan dibawa ke daerah yang jauh.
"Saya tambah takut karena Mami Siska seperti keceplosan, katanya kalau kalian mau pulang, harus bayar masing-masing Rp 50 juta," tutur AS.
Karena ucapan-ucapan Mami Siska itu, kata AS, dia mulai menangis dalam kamar lantaran takut dijual untuk jadi pekerja seks komersil. Dia kemudian mengajak LA untuk melarikan diri kabur dari kos-kosan Mami Cindy.
Di tengah galaunya, tiba-tiba ibunya menelepon dan AS pun mengaku kalau sebenarnya dia ada di Makassar. Ibunya minta agar dirinya melarikan diri.
"Karena sudah ketakutan dan merasa terancam, saya pasang status di facebook. Saya tulis, "orang yang di Makassar, ping dong"," tutur AS.
Alhasil, status itu dibaca oleh Mas Ipul yang tergabung dalam grup paguyuban Jawa Barat. Dari situ AS terus berkomunikasi dan dipandu untuk melarikan diri.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan jemaah haji Kloter 15 dari Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Kenapa Makmur memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan menjadi petani? Saat ini banyak lahan pertanian di Indonesia, terutama di kampung halaman saya, yang terbengkalai. Dari sanalah saya berpikir kalau petani adalah profesi yang kelak akan saya geluti. Makanya saya mengajak istri saya untuk berbisnis yang murni untuk pertanian.
-
Kenapa warga Jeneponto rela mengantar kerabat mereka ke Asrama Haji Makassar? Bertumpuknya pengantar jemaah haji asal Jeneponto di Asrama Haji Sudiang Makassar tak terlepas dari adanya keyakinan berkah melihat langsung kerabatnya berangkat ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
LA menambahkan, dia menerima ajakan AS dan berani keputusan untuk kabur melihat AS terus menangis. Keduanya pun sepakat melarikan diri pada Minggu (9/10) sekira pukul 10.00 WITA.
"Kami berdua pamit ke Mami Cindy ke pasar Cidu dekat kos untuk beli sabun pencuci muka dikawal keponakan Mami Cindy. Setiba di Pasar Cidu, kami minta keponakan Mami Cindy itu yang masuk untuk beli sabun pencuci muka dan kami menunggu di becak motor (bentor). Setelah itu kami pun kabur dengan bentor dipandu sama Mas Ipul melalui ponsel dan BBM. Lalu ke Polsek terdekat, Polsek Wajo dekat pasar mengamankan diri setelah bertemu Mas Ipul tadi di Pasar Ciru," kata LA.
Setelah di Polsek Wajo, kata LA, Mas Ipul ini memutuskan untuk melapor ke Polsek Mamajang karena punya kenalan di sana. Dari Polsek Mamajang inilah, polisi berkomunikasi dengan Dinas Sosial.
"Semalam, (Senin) pukul 08.00 WITA, AS dan LA tiba di kantor diantar polisi. Setelah itu kita inapkan mereka di rumah aman sebelum dipulangkan ke kampungnya," kata Sudirman Ibrahim, Kepala Seksi Tindak Kekeradan dan Pekerja Imigran Dinas Sosial Sulsel.
Baca juga:
Tak mampu bayar rumah sakit, bayi umur 14 hari hampir dijual
Negara ASEAN upayakan cegah perdagangan manusia makin merajalela
Dijanjikan nikah, ABG putus sekolah dibawa kabur pemborong proyek
Pemerintah tak boleh diam diri, perdagangan manusia memprihatinkan
Sepekan hilang, 3 cewek ini dijadikan pemandu musik di Padang
Kasus human trafficking, pegawai imigrasi Kupang dibekuk polisi
99 Anak jadi korban prostitusi gay, dijual lewat medsos