Dua kali sekap 3 anak angkatnya, ibu di Makassar diduga derita psikopat
Pada awal tahun 2017, bocah-bocah ini disekap oleh Memei di sebuah kamar kos-kosan di lantai 2. Sementara Memei keluar rumah bawa mobil online. Anak-anak ini menangis kelaparan dan ditolong oleh warga setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Satu bocah dan dua balita disekap ibu angkatnya di sebuah ruko di Jl Mirah Seruni, Panakkukang, Makassar. Ibu angkat bernama Acci alias Memei alias Gensel, diduga menderita psikopat.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, Andi Tenri Palallo. Saat ini anak-anak malang itu dititipkan di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
"Kami menduga Memei, ibu angkat dari anak-anak ini menderita psikopat karena betapa tidak, anak-anaknya yang masih kecil itu disekap dalam kondisi lapar dan diduga korban penganiayaan terlihat dari bekas-bekas luka di sekujur tubuh anak Us alias F yang berusia 5 tahun dan Dv alias Dr berusia 2,5 tahun," tutur Andi Tenri Palallo, Senin (17/9).
Dia mengaku kaget saat melihat anak-anak setelah dijemput oleh tim reaksi cepat P2TP2A dari lokasi kejadian. Ternyata, mereka adalah anak-anak yang pernah didampingi setahun silam.
Saat itu, awal tahun 2017, bocah-bocah ini disekap oleh Memei di sebuah kamar kos-kosan di lantai 2. Sementara Memei keluar rumah bawa mobil online. Anak-anak ini menangis kelaparan dan ditolong oleh warga setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Sempat dilaporkan ke unit Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPA) Polrestabes Makassar, kata Tenri, namun proses hukumnya tidak berlanjut. Memei dan suaminya yang juga pengusaha, menyelesaikan secara damai.
"Kala itu disimpulkan jika Memei ini korban KDRT dari suaminya sehingga anak-anak yang dia jadikan korban kekerasan. Untuk menghidupi anak-anaknya, dia harus kerja sebagai driver mobil online. Saat itu sudah diketahui kalau anak-anaknya yakni Ow alias Aw, (11), Us alias F, (5) dan Dv alias Dr hanyalah anak angkat bukan anak kandung. Tapi ternyata anak-anak ini kembali jadi korban ibu angkatnya," ujar Andi Tenri Palallo geram.
Baca juga:
Kasus penganiayaan terhadap tiga anak di Makassar dilaporkan ke polisi
Kisah haru 3 bocah lolos dari penyekapan dan penyiksaan ibu angkat
Diduga disekap ibu angkat, 3 bocah kabur setelah rusak gembok ruko
Kakek 68 tahun di Malaysia dihukum cambuk karena aniaya bayi 11 bulan secara seksual
Rahman aniaya anak saat video call dengan istri
Selama dua tahun, ayah tiri di Aceh berkali-kali cabuli anaknya
Aniaya anak kandung hingga meninggal, Shinta divonis 4 tahun penjara