Dua saksi beda pendapat soal sketsa wajah penyerang Novel
Polisi beralasan, belum ditemukan pelaku karena sketsa wajah masih harus disempurnakan. Dari pemeriksaan, dua saksi memiliki pendapat berbeda soal sketsa wajah terduga pelaku.
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menemukan titik terang. Polisi sempat merilis sketsa wajah terduga penyerang Novel. Namun hingga kini belum ada yang ditangkap.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menuturkan, sampai saat ini upaya pengungkapan pelaku masih sebatas penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Termasuk saksi ahli. "Pemeriksaan saksi ahli masih kita lakukan," ujarnya, Selasa (3/10).
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Apa yang dikatakan oleh Novel Baswedan tentang cerita yang ia dengar mengenai kasus e-KTP? “Iya saya memang pernah dengar cerita itu, saya saat itu ada di Singapura, sedang berobat,” kata Novel saat ditemui, Jumat (1/12).
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
-
Mengapa Novel Baswedan percaya bahwa revisi Undang-undang KPK tahun 2019 bertujuan untuk melemahkan KPK? “Sekarang kan semakin jelas kan. Apa yang banyak dikatakan orang termasuk saya, bahwa Undang-undang KPK revisi UU KPK yang no 19 itu adalah untuk melemahkan KPK. Jadi terjawab,” katanya.
-
Kapan air liur anjing dianggap najis? Air liur anjing tergolong sebagai najis berat atau mughaladhah, yang artinya harus dibersihkan dengan cara yang khusus agar suci kembali.
Polisi beralasan, belum ditemukan pelaku karena sketsa wajah masih harus disempurnakan. "Masih dalam penyelidikan terus ya. Belum selesai kita perlu keakuratannya. Sampai sekarang belum selesai," jelas Argo.
Dari pemeriksaan, dua saksi memiliki pendapat berbeda soal sketsa wajah terduga pelaku. "Jadi ada dua saksi yang mempunyai pendapat yang berbeda. Wajahnya berbeda makanya tetap kita sinkronisasi untuk sketsa," tegasnya.
Baca juga:
Kasus penyiraman Novel lima bulan mandek, Jokowi diminta tegur Kapolri
Usai operasi, mata kanan Novel mulai membaik
Polisi tunggu Novel Baswedan baikan untuk lanjutkan pemeriksaan
Menanti Jokowi turun gunung percepat penuntasan kasus Novel
Polri sebut kasus Novel tinggal soal keberuntungan & waktu, TGPF belum diperlukan