Dua Warga Batanghari Jambi Tersambar Petir, Satu Meninggal Dunia
Dua orang warga yang tersambar petir tersebut terjadi di lokasi yang berbeda.
Dua orang warga Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi tersambar petir di lokasi yang berbeda saat hujan lebat. Satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Kejadiannya tadi siang sekira pukul 14.15 Wib, saat itu hujan lebat disertai dengan petir,” kata Camat Pemayung Kabupaten Batanghari M Amin saat dihubungi seperti dikutip Antara, Selasa (11/6).
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa Jimmo Putra Petir? Tapi, bagi yang belum tahu, Jimmo sendiri adalah seorang musisi yang sudah dikenal di dunia musik Indonesia.
-
Apa yang menjadi ciri khas tarian Dana Syarah khas Jambi? Tarian ini dibawa langsung oleh para pedagang Arab.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang dimaksud dengan pepatah Jawa "Mikul dhuwur mendhem jero"? "Mikul dhuwur mendhem jero" berarti seorang anak yang menjunjung tinggi derajat orang tua, atau anak yang selalu menghormati orang tua. Makna dari pepatah ini adalah bahwa seorang anak harus selalu menghargai jasa orang tua dan berusaha untuk selalu membanggakan mereka.
Dua orang warga yang tersambar petir tersebut terjadi di lokasi yang berbeda. Namun keduanya merupakan warga Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi.
Wagino (48) yang merupakan korban meninggal dunia, tersambar petir saat menjala ikan di Kelurahan Jembatan Mas Kabupaten Batanghari, Jambi.
Wagino yang merupakan warga Dusun Rasau, Kelurahan Jembatan Mas, Kecamatan Pemayung saat kejadian tengah menjala ikan di sungai bersama kedua orang temannya. Saat petir menyambar, seketika Wagino langsung terjatuh, dan beruntung kedua temannya tidak tersambar.
Mendapati Wagino terjatuh, kedua temannya langsung melarikan Wagino ke Puskesmas terdekat. Namun setibanya di Puskesmas Wagino sudah tidak bernyawa lagi. Meski tidak tersambar petir, namun kedua teman korban saat ini alami trauma berat.
Usai mendapatkan pemeriksaan di Puskesmas jenazah korban langsung di semayamkan di rumah duka dan langsung dimakamkan setelah pelaksanaan shalat maghrib.
"Korban memang kesehariannya menjala ikan, selain itu korban juga merupakan petani dan buruh penyadap karet," kata M Amin.
Sementara itu, warga lainnya yang turut disambar petir saat hujan lebat itu yakni Suhartini (38) warga RT 09 Desa Tebing Tinggi Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi. Beruntung Suhartini tidak bernasib sama dengan Wagino.
Usai tersambar petir Suhartini masih sempat diselamatkan dan saat ini tengah mendapatkan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Muarabulian.
Tidak diketahui secara pasti bagaimana kronologis Suhartini tersambar petir, karena kejadiannya terjadi begitu cepat.
M Amin Camat Pemayung mengimbau warganya untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah saat hujan turun, terutama bila terjadi hujan disertai petir.
Baca juga:
7 Warga Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia
7 Warga Simalungun Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia
Asyik Berteduh saat Hujan Deras, 2 Orang Tewas Disambar Petir di Kukar
Korban Tersambar Petir di Jembrana Bertambah Jadi 10 Orang
Lagi Panen Padi Saat Hujan Deras, Dua Wanita di Jembrana Tewas Tersambar Petir