Dua Wartawan di Bandung Diintimidasi & Dianiaya Polisi Saat Meliput Hari Buruh
Dua Wartawan di Bandung Diintimidasi & Dianiaya Polisi Saat meliput Hari Buruh Dugaan aksi kekerasan terhadap wartawan oleh pihak kepolisian mewarnai aksi hari buruh di Kota Bandung.
Dua Wartawan di Bandung Diintimidasi & Dianiaya Polisi Saat meliput Hari Buruh. Dugaan aksi kekerasan terhadap wartawan oleh pihak kepolisian mewarnai aksi hari buruh di Kota Bandung.
Aparat keamanan diduga memukul dan menghapus karya foto wartawan yang melakukan peliputan. Peristiwa ini berawal saat Fotografer Tempo, Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) memantau sekaligus meliput aksi di beberapa titik sekitar Gedung Sate.
-
Kapan Hari Perawat Nasional diperingati? Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Kebangkitan Nasional? Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada berdirinya organisasi Budi Utomo yang membawa dampak dan perubahan besar bagi tatanan masyarakat.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Kenapa warga Demak menggelar Sedekah Bumi? Mengutip Demakkab.go.id, Apitan atau sedekah bumi digelar sebagai ikhtiar masyarakat Demak serta ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah di tahun sebelumnya. Selain itu, pada acara tersebut mereka berharap bisa terhindar dari musibah dan mara bahaya serta diberi hasil panen yang melimpah lagi.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Bagaimana Hari Kebaya Nasional dirayakan? Pelaksanaan HKN 2024 mengusung tema "Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya."Acara puncak digelar bekerja sama antara Kowani, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, komunitas kebaya, media massa, dan berbagai mitra.
Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Mereka diduga bukan dari kalangan buruh.
Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi. Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikkan kamera ke arah kejadian tersebut. Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain,
Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi. Menurut Reza polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung. Dari penuturan Reza, anggota Tim Prabu itu menggunakan sepeda motor KLX berplatnomor D 5001 TBS. Ia dibentak. "Dari mana kamu?"
Reza langsung menjawab “wartawan,"sekaligus menunjukkan id pers nya. Lalu polisi tersebut malah mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali hingga memar.
"Sebelum kamera diambil juga sudah ditendang-tendang. Saya mempertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis," kata Reza.
Setelah mengambil kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza.
Sedangkan Prima Mulia mengalami hal yang sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku sempat ditahan oleh tiga orang polisi. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. Salah satu polisi itu mengatakan "Mau dihabisin?"
Sebelumnya, Prima Mulia melihat dan mengambil foto polisi yang memukuli demonstran. Beberapa kali, menurutnya, terdengar beberapa kali tembakan peringatan ke udara.
"Saat mengambil gambar itulah saya ditangkep tiga orang polisi preman sambil mengancam dan minta gambar dihapus. Dari situ Saya lihat Reza mengalami kekerasan fisik Dan didorong sampai jatuh. Semua file foto dihapus," kata Prima.
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema saat dikonfirmasi, belum memberikan respons terkait dugaan kekerasan anak buahnya itu.
AJI Bandung Kecam Kekerasan Aparat
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, Ari Syahril Ramadhan mengutuk keras tindakan represif aparat kepolisian kepada fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis lepas Iqbal Kusumadireza alias Reza dalam demo buruh di Gedung Sate, Bandung.
"Kita jelas mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan polisi terhadap jurnalis yang tengah melakukan tugas jurnalistik," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (1/5).
Ari mengaku saat ini kedua jurnalis tersebut sedang diberi pengobatan di sebuah rumah sakit. Pihaknya beserta korban akan mengadukan aksi sewenang-wenang aparat kepolisian tersebut ke Propam.
"Kita akan lapor ke Propam setelah ini," ujar Ari.
Reporter: Yopi Makdori
Baca juga:
Ikut Aksi Demo Buruh, AJI Indonesia Kritisi Kekerasan Pada Wartawan
Polisi Akui ada Kesalahpahaman Soal Penganiayaan Wartawan di Bandung
Kisah Pilu Buruh Garmen di Depok, Tak Berdaya 'Ditindas' Perusahaan
Berkah Pedang Kaki Lima di Hari Buruh
Diintimidasi saat Liputan Munajat 212, Jurnalis CNN Indonesia Lapor ke Polisi
Polres Jakpus Limpahkan Kasus Persekusi Wartawan di Munajat 212 ke Polda Metro