Dua WNA yang tersesat di Gunung Agung ditemukan karena api unggun
Dua orang turis pendaki itu ditemukan dalam kondisi selamat dan sehat.
Ditemukannya dua pendaki asal Cheko dan Belanda saat tersesat di Gunung Agung, lantaran adanya sandi morse api unggun.
"Ya kedua pendaki ini nekat menyalakan api unggun. Kendati itu larangan bagi pendaki saat di gunung agung, itu dilakukannya lantaran tersesat. Api unggun itu yang menyelamatkannya hingga kita temukan," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Senin (25/5).
Arimbawa menuturkan, dua orang turis pendaki itu ditemukan dalam kondisi selamat dan sehat.
Menurut dia, satu jam setelah mengetahui jika dua turis pendaki itu hilang, pihaknya langsung membentuk tim pencarian. Tiga jam pencarian, tepatnya pukul 20.00 WITA semalam, jejak dua pendaki itu ditemukan.
"Pukul 20.00 WITA kita menemukan jejak mereka. Keduanya membakar api unggun dan memberikan sandi morse. Akhirnya kita berkomunikasi dengan sandi morse dari kejauhan," kata Arimbawa.
Berkat komunikasi sandi morse itu, tim SAR berhasil menjangkau mereka. Evakuasi pun dilakukan.
"Saat kita temukan persediaan bahan makanan mereka sudah habis. Kita temukan mereka di ketinggian 1.794 mdpl. Mereka dalam kondisi baik, tidak ada luka serius," katanya.
Pukul 03.07 WITA Senin pagi tadi, mereka berhasil di evakuasi ke pos bawah di Dusun Galih, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem," kata dia.
Dari komunikasi dengan dua turis pendaki tersebut, rupanya mereka tak menggunakan pemandu kala mendaki Gunung Agung tiga hari lalu.
"Mereka tidak menggunakan jasa pemandu. Mereka juga menempuh jalur yang bukan jalur pendakian. Tidak ada jalur pendakian dari sana (Tulamben, Kecamatan Kubu)," jelasnya.
Kini, keduanya telah dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut. "Sesuai SOP kita laporkan hal ini kepada Polsek terdekat, dan memberikan pengobatan kepada dua pendaki itu," pungkasnya.