Duka Sebelum Hari Raya, Tiga Orang di Kebumen Meninggal Terkena Ledakan Petasan
Korban meninggal berjumlah tiga orang. Lima lainnya dilaporkan luka-luka.
Insiden mengenaskan terjadi menjelang Idulfitri 1442 Hijriah di Kebumen, Jawa Tengah. Ledakan petasan alias mercon merenggut tiga korban jiwa. Ledakan petasan di Desa Ngabean Kecamatan Mirit, Kebumen, Rabu (12/5), menyebabkan delapan orang menjadi korban.
Korban meninggal berjumlah tiga orang. Lima lainnya dilaporkan luka-luka. Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama di sela olah TKP ledakan petasan itu mengatakan, mercon meledak saat para korban tengah meraciknya di emperan rumah.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Di mana Pesanggrahan Kotanopan berada? Di Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal terdapat sebuah bangunan bernilai sejarah tinggi serta menjadi saksi bisu gejolak pasca kemerdekaan.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
Akibatnya, rumah milik Untung (55) rusak parah. Bagian depan rumah rusak berat, tembok dan plafon hancur.
"Ledakan mercon berawal dari aktivitas meracik mercon oleh sekelompok warga," jelas AKBP Piter seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (13/5).
Korban meninggal diketahui bernama Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19) dan Sugiyanto (23). Sedangkan korban mengalami luka-luka yakni Bambang priyono (29), Rio Dwi Pangestu (22), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.
Para korban segera dilarikan ke RSUD Prembun untuk dilakukan penanganan medis.
Kisah Pilu Ayah Korban
Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi Untung (55). Lebaran yang hanya tinggal menunggu jam, berubah menjadi tangisan saat serbuk petasan meledak di rumahnya.
Anak keduanya yang bernama Muhammad Taufiq (27) meninggal dunia akibat ledakan yang terjadi menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (12/5).
"Saat kejadian, saya tidak di rumah. Saya berada di belakang rumah," kata Untung, dikutip dari keterangan tertulis Polres Kebumen, Rabu malam.
Namun detik-detik kejadian, Untung mendengar jelas gelegar suara ledakan petasan yang memekakan telinga. Lantas ia menuju ke sumber suara, dan melihat peristiwa mengerikan pasca-suara ledakan tersebut.
"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," katanya.
Beberapa hari sebelumnya, dia sempat menegur anaknya untuk tidak membuat petasan. Karena lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suara petasan.
Untung tidak pernah tahu, asal muasal anaknya mendapatkan serbuk petasan. Sebab, Muhammad Taufiq sehari-hari merantau di luar kota.
Menjelang Lebaran, Taufiq ingin merayakan dengan meriahnya petasan. Dia bersama saudara serta tetangganya membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalamannya.
Namun kemeriahan yang sebelumnya direncanakan berubah menjadi petaka. Taufiq bersama tujuh pemuda lainnya menjadi korban ledakan petasan.
Reporter: Rudal Afgani Dirgantara
Sumber: Liputan6.com