Dukungan Paslon di Pilkada Tangsel Bakal Tergerus Jika Isu Negatif Tidak Ditepis
Kampanye hitam mewarnai Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di Tangerang Selatan. Isu seperti poligami yang dilakukan calon, dukungan calon dari komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), politik dinasti dan korupsi mewarnai pelaksanaan Pilkada.
Kampanye hitam mewarnai Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di Tangerang Selatan. Isu seperti poligami yang dilakukan calon, dukungan calon dari komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), politik dinasti dan korupsi mewarnai pelaksanaan Pilkada.
Kondisi tersebut, dinilai bisa memicu tergerusnya suara paslon tertuduh dengan isu-isu negatif yang diembuskan, jika paslon tidak bisa menepis atau mengklarifikasinya.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
"Pasangan cakada juga harus pandai-pandai mengantisipasi dan menepis pergerakan narasi liar, black campaign maupun negative campaign," terang Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research and Consulting (RSRC) Khoirul Umam, Jumat (20/11).
Menurut Khoirul, masyarakat pemilih di Tangsel cukup terpengaruh dengan sebaran informasi bohong (hoaks) tentang calon kepala daerah (cakada) yang disematkan isu kontroversial yang disebarkan di media sosial.
Pengaruh terbesar seperti adanya pasangan calon non-Muslim yang diisukan mendukung LGBT, dengan persentase pengaruh keengganan masyarakat memilih calon tersebut mencapai 18,9 persen.
"Kemudian isu cakada membuat kebohongan publik dengan berpoligami, di mana hanya satu istri saja yang dilaporkan ke KPU turut memengaruhi keterpilihan calon sebanyak 9,8 persen tidak akan memilih. Isu-isu seperti ini seharusnya bisa ditepis karena bisa menggerus suara calon, terutama suara pemilih perempuan," kata dia.
Ditegaskannya, pemenang dalam Pilkada Tangsel 2020 akan ditentukan oleh cakada paling kreatif mendekatkan diri ke warga pemilih. Pasangan cakada juga harus pandai mengantisipasi dan menepis pergerakan narasi liar, black campaign dan negative campaign.
Mulai dari isu kebohongan publik calon berpoligami, non-Muslim pendukung LGBT, politik dinasti, korupsi dan fenomena politik uang di masa akhir jelang pencoblosan.
"Jika hal ini mampu dijalankan, Pilkada Tangsel 2020 berpotensi memunculkan kuda hitam yang menghadirkan kejutan dalam kontestasi kepemimpinan yang akan mengubah peta politik di Tangsel," ucap dia.
Survei RSRC dilakukan pada 3 hingga 6 November 2020. Dengan sampel sebanyak 400 responden yang diperoleh berdasarkan metode Multi Stage Random Sampling, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of eror 5 persen.
Baca juga:
Paslon Nurazizah-Ruhama Yakin Banyak Peluang Menang Pilkada Tangsel
Survei RSRC: Elektabilitas Azizah-Ruhama & Muhamad-Rahayu Meroket, Petahana Tertinggi
AHY Minta Kader Demokrat Tangsel Menangkan Siti Nur Azizah-Ruhama Ben
Akademisi dan Budayawan Jadi Panelis di Debat Perdana Pilkada Tangsel
Survei Indikator Politik Pilkada Tangsel: Muhammad Teratas, Siti Azizah Paling Buncit
Kasus Pelecehan di Medsos, Rahayu Saraswati Penuhi Panggilan Polisi