Eijkman: Terapi Plasma Bukan untuk Pencegahan tapi Pengobatan
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sendiri juga tengah bersiap menguji temuan vaksin virus Corona ke hewan, sebelum nantinya diuji klinis dan diproduksi massal jika berhasil. Namun, sejumlah negara ada juga yang menggunakan terapi plasma darah alias Convalescent plasma untuk menyembuhkan pasien corona.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menyampaikan, para ahli dan dokter masih terus berupaya meracik obat mau pun vaksin untuk melawan virus Corona atau Covid-19.
"Vaksin masih belum banyak perkembangan yang bisa di-share. Kalau yang Covid itu sudah dilakukan beberapa ya di RSPAD. Tapi kalau di RS lain mungkin dalam waktu 1 hingga 2 minggu ke depan sudah akan dilaksanakan," tutur Amin saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (14/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Menurut Amin, monitoring perkembangan obat yang diberikan kepada pasien Corona sangatlah ketat. Dari situ, tim ahli akan terus menggali rumusan paling tepat dalam meracik obat dan vaksin Covid-19.
"Bukan uji coba. Sifatnya adalah berbasis penelitian pelayanan. Semua perencanaan, tindakan, laporan, itu harus dicatat dengan baik, harus dijadikan bahan evaluasi," kata Amin.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sendiri juga tengah bersiap menguji temuan vaksin virus Corona ke hewan, sebelum nantinya diuji klinis dan diproduksi massal jika berhasil. Namun, sejumlah negara ada juga yang menggunakan terapi plasma darah alias Convalescent plasma untuk menyembuhkan pasien corona.
Prof Amin Soebandrio menegaskan, terapi plasma tidak bisa untuk mencegah. Teknik menyuntikkan plasma darah pasien Corona yang sudah sembuh ke orang yang masih terinfeksi hanya untuk proses penyembuhan.
"Plasma itu bukan untuk pencegahan, tapi plasma itu untuk pengobatan, tidak boleh dipakai untuk pencegahan. Jadi dia khusus di situ diambil dari donor darah yang sudah sembuh. Ya selanjutnya diberikan kepada mereka yang positifnya dalam kondisi kritis untuk mempercepat penyembuhan, Jadi bukan untuk pencegahan," jelas Amin saat dihubungi merdeka.com, Selasa 12 Mei 2020.
Dia menjelaskan, perbedaannya, kalau plasma darah itu bersifat imunisasi pasif memberikan antibodi dari luar, sedangkan vaksin bersifat imunisasi aktif memberikan antibodi dari dalam.
"Yang kita memberikan vaksin itu supaya orang-orang bisa sembuh dan kemudian dapat memancing meningkatkan daya tahan tubuh," jelas Amin.
Amin menambahkan, jika pengobatan plasma darah ditujukan untuk pasien yang sedang kritis akibat virus Covid-19, terlebih harus menyesuaikan dengan antibodi di antara keduanya yang harus cocok.
"Setelah itu, kalau diberikan ke orang-orang yang sehat-sehat saja manfaatnya tidak terlalu banyak, Karena orang yang gejalanya ringan itu memiliki daya tahan tubuh sendiri," tuturnya.
Sementara itu, Amin menambahkan, pengobatan plasma darah tidak bisa dipakai untuk pengobatan massal, karena terbatas pada jumlah sampel donor darah yang tersedia.
"Nah plasma itu kan jumlahnya tidak terlalu banyak, kalau kita bandingkan orang yang sembuh. Misalnya ada 1000 orang, tidak semuanya bisa menjadi donor kan. Jika semisal donor satu orang bisa dipakai untuk dua orang pasien saja, jadi jumlah maksimumnya cuma dua ribu. Maka dari itu kita dahulukan yang kondisinya kesehatannya kritis," ungkapnya.
Pengobatan ini sudah diuji coba kepada pasien di Indonesia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut menyebut ada kemajuan signifikan terhadap penelitian terapi plasma darah untuk menemukan obat virus corona (Covid-19).
"Saya melihat sudah ada kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma. Yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin 11 Mei 2020.
"Juga stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak," sambungnya.
Bukan hanya itu, Jokowi mengungkapkan kemajuan signifikan juga terjadi terhadap penelitian whole genome sequencing. Penelitian ini untuk mengamati secara detail jenis virus Corona yang menjangkit di Indonesia.
Jokowi berharap dengan penelitian ini, Indonesia bisa menuju tahap selanjutnya. Yakni menemukan vaksin corona yang sesuai dengan Indonesia.
"Ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahap berikutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan negara kita," jelasnya.
Kepala Negara meminta seluruh pihak mendukung hasil riset dan inovasi-inovasi yang ditemukan dalam rangka penanganan corona. Misalnya, dengan memudahkan proses perizinan.
"Proses-proses perizinan dilakukan cepat dan dan juga disambungkan dengan industri. Baik itu BUMN maupun swasta," tutur Jokowi.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
Belum Ada Vaksin Covid-19, Gugas Nasional Perkenalkan Gaya Hidup Normal yang Baru
Kabar Baik! Indonesia Segera Uji Coba Vaksin Corona ke Hewan
WHO Sebut ada 8 Kandidat Utama Calon Vaksin untuk Covid-19
Menteri Jerman: Jangan Tunggu Keajaiban, Vaksin Covid-19 Tak Akan Ada Sebelum 2021
Doni Monardo: Selama Dunia Belum Berhasil Temukan Vaksin Corona, Kita Jangan Lengah
Menko Luhut Tak Mau Ada Lockdown Sebelum Vaksin Virus Corona Ditemukan