Fakta Bronkoskopi Balon, Metode Pengobatan Saluran Pernapasan dengan Teknologi Terkini
Bronkoskopi balon adalah upaya yang dilakukan secara lembut untuk membuka saluran napas yang menyempit, jadi pasien bisa bernapas dengan lebih lega.
Bagi yang memiliki masalah pernapasan, mendapatkan prosedur pemeriksaan yang tepat dari dokter spesialis berpengalaman sangat dibutuhkan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dari berbagai metode pengobatan yang ada, bronkoskopi balon menjadi salah satu alternatif yang menggunakan teknologi terkini.
Lalu, apa saja sih keunggulan metode penanganan yang satu ini dan apa saja masalah pernapasan yang bisa ditangani? Dr. dr. Arief Riadi Arifin, Sp.P (K), MARS, FISR dari RS EMC Pulomas memberikan penjelasannya secara lengkap lewat artikel ini.
-
Apa itu Bronkopneumonia? Bronkopneumonia, atau dikenal sebagai pneumonia lobularis, merupakan jenis pneumonia yang disebabkan oleh infeksi dan peradangan pada saluran napas utama, yaitu bronkus. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
-
Bagaimana Balon Berlapis Obat bekerja? Dasaad menjelaskan bahwa pemasangan DCB dilakukan di ruang kateterisasi atau Cath Lab, yang mirip dengan prosedur pemasangan stent. 'Pasien akan menjalani prosedur ini dengan menggunakan anestesi lokal, dan akses biasanya dilakukan melalui pembuluh darah di tangan atau paha kanan,' ungkapnya. Proses dimulai dengan penggunaan balon khusus untuk membuka sumbatan hingga tersisa kurang dari 30 persen. Kemudian, DCB diperluas di area yang tersumbat, sehingga lapisan obat pada balon dapat melekat pada dinding pembuluh darah yang bermasalah. Setelah obat menempel, balon tersebut akan dikeluarkan tanpa meninggalkan benda asing di dalam tubuh pasien. Obat yang tertinggal di dinding pembuluh darah berfungsi untuk mendukung proses pemulihan.
-
Apa itu bronkopneumonia? Apabila seorang anak dicurigai mengalami pneumonia, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, salah satunya adalah dengan melakukan rontgen thoraks. Dari hasil rontgen thoraks, pneumonia yang paling umum terjadi biasanya terletak di area bronkus, yaitu percabangan dalam saluran pernapasan, sehingga disebut sebagai bronkopneumonia. 'Pada anak-anak paling sering itu yang mengenai bronkus, maka kondisi itu disebut dengan bronkopneumonia,' tambahnya. 'Jadi istilah bronkopneumonia itu hanya menunjukan lokasi peradangan paru,' jelas Wahyuni saat menjawab pertanyaan dari Liputan6.com.
-
Di mana Balon Berlapis Obat dipasang? Dasaad menjelaskan bahwa pemasangan DCB dilakukan di ruang kateterisasi atau Cath Lab, yang mirip dengan prosedur pemasangan stent.
-
Bagaimana mengatasi bronkitis? Kebanyakan kasus bronkitis akut dapat sembuh tanpa memerlukan pengobatan, biasanya dalam waktu beberapa minggu.
-
Gimana sawo atasi masalah paru-paru? Buah sawo memiliki sifat ekspektoran yang membantu dalam meringankan masalah paru-paru ibu hamil. Ini dapat membantu mengurangi batuk dan gangguan pernafasan yang seringkali dialami selama masa kehamilan.
Apa Itu Bronkoskopi?
Dalam dunia kedokteran, bronkoskopi adalah sebuah metode yang dilakukan untuk melihat saluran pernapasan atau paru-paru bagian dalam. Prosedur ini biasa digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya masalah pernapasan seperti batuk berdarah (hemoptitis), efusi pleura, nodul paru, penyakit paru interstitial dan pneumonia.
Metode ini menggunakan sebuah alat yang disebut bronkoskop, yaitu tabung tipis dengan kamera kecil di ujungnya. Alat ini dimasukkan lewat hidung atau mulut dan dengan perlahan diarahkan ke batang tenggorokan (trakea) sehingga masuk ke saluran pernapasan.
Dalam prosedurnya, ada 2 jenis bronkoskop antara lain sebagai berikut:
1. Bronkoskop Kaku
Alat yang satu ini berbentuk tabung lebih besar dan kaku. Biasanya dipakai untuk prosedur lebih kompleks seperti menghilangkan benda asing dari saluran pernapasan atau mengobati pendarahan. Karena memiliki bentuk kaku, biasanya dipakai saat pasien berada di bawah bius total.
2. Bronkoskop Fleksibel
Bentuknya lebih tipis dan lentur, sehingga lebih nyaman untuk dimasukkan lewat hidung atau mulut. Bronkoskop fleksibel lebih sering dipakai melihat saluran pernapasan bagian dalam, mengambil sampel jaringan, atau melakukan diagnosa penyakit.
Sementara itu, bronkoskopi balon adalah upaya yang dilakukan secara lembut untuk membuka saluran napas yang menyempit, jadi pasien bisa bernapas dengan lebih lega.
Langkah Kerja Bronkoskopi Balon
Secara umum, prosedur ini bekerja dengan membuka saluran pernapasan yang menyempit menggunakan balon kecil yang ditiup dalam saluran tersebut. Berikut ini cara kerjanya:
1. Persiapan Pasien: Sebelum memulai prosedur, pasien dibiur terlebih dulu agar merasa rileks dan nyaman.
2. Memasukkan Bronkoskop: Dokter akan memasukkan bronkoskop secara perlahan lewat hidung atau mulut. Setelah itu, diarahkan menuju batang tenggorokan dan masuk ke saluran napas atas atau bawah.
3. Menemukan Area yang Menyempit: Setelah bronkoskop berada dalam saluran napas, dokter akan mencari bagian yang menyempit atau tersumbat.
4. Masukkan Balon: Jika sudah menemukan area yang menyepit, dokter akan memasukkan balon kecil lewat bronkoskop. Balon ini sangat fleksibel, jadi bisa masuk lewat saluran napas yang kecil.
5. Mengembangkan Balon: Begitu balon sudah ada di area yang menyempit, dokter akan mulai mengembangkan balon dengan hati-hati. Nantinya balon akan mengembang secara perlahan, memperluas bagian saluran napas yang menyempit. Proses ini berlangsung selama 2 menit dan diulangi hingga saluran pernapasan mengalami pelebaran.
6. Mengempiskan dan Mengeluarkan Balon: Jika saluran napas sudah terbuka, balon akan dikempiskan dan dikeluarkan dari tubuh. Saluran napas yang tadinya menyempit akan lebih melebar sehingga pasien bisa bernapas lebih baik.
7. Melepas Bronkoskop: Jika saluran pernapasan sudah mengalami pelebaran yang sesuai, maka bronkoskop dilepas.
Efek Bronkoskopi Balon pada Pasien
Jika sudah melalui prosedur bronkoskopi balon, pasien akan dipantau untuk dipastikan semua berjalan dengan baik. Pasien mungkin akan merasa sedikit mengantuk atau tidak nyaman di tenggorokan karena prosedur ini dijalankan dengan bius. Akan tetapi, efek ini biasanya akan hilang setelah beberapa jam.
Selain itu, pasien juga mungkin akan mengalami batuk ringan atau suara serak. Namun tak perlu khawatir, hal ini normal dan akan membaik dengan sendirinya. Dokter juga akan memberitahu apa saja yang harus dihindari, misalnya makanan dan minuman selama beberapa jam setelah prosedur dengan tujuan memberikan waktu untuk tenggorokan pulih. Tak hanya itu, rontgen dada juga bisa dilakukan untuk memastikan paru-paru dalam kondisi baik dan tak ada kerusakan.
Secara umum, pasien akan merasa lebih lega setelah menjalani prosedur ini. Pasalnya, saluran pernapasan yang menyempit sudah terbuka sehingga bernapas bisa lebih mudah.
Untuk menangani masalah penyempitan saluran pernapasan, bronkoskopi balon adalah metode yang efektif dilakukan. Prosedur medis ini membantu membuka saluran pernapasan yang tersumbat dan membuat pernapasan jadi lebih lega dan nyaman.
Namun, pastikan untuk menjaga kesehatan pernapasan dan tidak menunggu lebih lama hingga kondisinya lebih serius. Jika mengalami gejala seperti sesak napas, batuk berkepanjangan, atau kesulitan bernapas lainnya, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan awal bisa membantu mencegah terjadinya komplikasi dan memastikan kesehatan paru-paru. Dr. dr. Arief Riadi Arifin, Sp.P (K), MARS, FISR dari RS EMC Pulomas bisa membantu memberikan konsultasi yang dibutuhkan.