Elpiji 3 kg di Palembang langka, harga tembus Rp 21 ribu per tabung
Pihak Pertamina membantah terjadi kelangkaan LPG.
Sejak tiga hari terakhir warga Palembang dibuat pusing dengan kelangkaan persediaan tabung gas LPG ukuran 3 kilogram di pasaran. Akibatnya, warga beramai-ramai berkeliling mencari agen yang masih menyediakan.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, kawasan yang mengalami kelangkaan tabung melon tersebut di antaranya Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning, dan Kelurahan Talang Kelapa Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.
Warga awalnya sudah curiga dengan tingginya harga LPG ukuran tersebut sejak tiga hari yang lalu, mencapai Rp 21 ribu. Padahal, di hari normal harganya hanya Rp 18 ribu per tabung atau naik sekitar tiga ribu rupiah.
"Sekarang sudah langkah, di pengecer habis sejak tiga hari yang lalu. Keliling juga tidak ada," ungkap Arnida (35) warga Sekip Jaya Palembang, Senin (7/9).
Kelangkaan gas tersebut diakui salah satu pengecer. Menurut Amin, dirinya juga tidak bisa lagi mendapatkan pasokan dari agen. Agen beralasan stok habis.
"Saya ada dua agen, semuanya stok gas tiga kilo habis. Sampai sekarang masih nunggu kapan baru ada," kata Nudin, salah satu pengecer.
"Kemarin harganya juga naik. Tadinya saya ambil Rp 16 ribu, sekarang jadi 19 ribu, itu pun barangnya tidak ada," sambungnya.
Menanggapi kondisi ini, External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel, Alicia Irzanova mengatakan, tidak mungkin terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. Sebab, Pertamina justru menambah suplai gas setiap hari sejak beberapa bulan yang lalu. Biasanya, kebutuhan masyarakat Sumsel per hari 500 metric ton kini menjadi 560 metrik ton.
"Tidak ada kelangkaan, suplai cukup dan kami pastikan stok tersedia di pangkalan resmi. Tapi akan kami cek informasi kelangkaan itu," pungkasnya.