Empat Balita Penderita Gagal Ginjal Akut di Tangerang Meninggal
Dinkes Kabupaten Tangerang belum dapat memastikan lebih rinci penyebab kematian empat anak balita penderita gagal ginjal akut tersebut.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat empat dari enam balita penderita gagal ginjal akut meninggal dunia. Dua balita lainnya saat ini masih dalam perawatan di RSCM Jakarta.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Faridz, menegaskan data tersebut didapat berdasarkan laporan yang diterima Dinkes Kabupaten Tangerang dari pihak Rumah Sakit yang menangani pasien.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Gagal ginjal dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin.Pertama, sangat penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan menghindari alkohol.Selain itu, memantau fungsi ginjal secara teratur melalui tes darah dan urin juga penting untuk memastikan kesehatan ginjal. Kemudian mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan yang sehat.Berolahraga secara teratur dan menghindari makanan yang tinggi garam juga dapat membantu mencegah gagal ginjal.Selain itu, memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
-
Bagaimana batu ginjal terbentuk? Batu ginjal adalah kristal keras yang terbentuk di dalam ginjal dan dapat menyebabkan rasa sakit parah saat keluar dari tubuh melalui saluran kemih.
-
Apa itu batu ginjal? Di sisi lain, ginjal adalah organ yang penting untuk menyaring limbah dan zat beracun dari darah, mengubahnya menjadi urine. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal, seringkali terdiri dari mineral seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.
"Dari enam pasien yang dirawat di RSCM ada yang meninggal, Juli sampai Oktober yang meninggal 4 balita," terang Faridz, dikonfirmasi, Selasa (25/10).
Dia belum dapat memastikan lebih rinci penyebab kematian empat anak balita penderita gagal ginjal akut tersebut. Sebab, empat dari anak balita yang meninggal dunia itu berusia lima tahun ke bawah.
"Umur 5 tahun 1 orang, umur 2 tahun 1 orang, umur 1 tahun 2 orang. Dengan jenis kelamin 1 perempuan dan 3 laki-laki," terang Faridz.
Diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal nasional menjadi 255 per 24 Oktober 2022. Angka ini bertambah 10 kasus dari data 23 Oktober 2022 sebanyak 245 kasus.
Juru Bicara Komunikasi Kemenkes M. Syahril mengungkapkan, terdapat 143 pasien yang meninggal atau angka kematian sebesar 56 persen. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa kasus kematian tersebut merupakan kasus lama.
Kemenkes telah mendatangkan 26 vial obat penawar gagal ginjal akut yaitu Fomepizole yang terdiri dari 10 vial obat Fomepizole dari Singapura dan 16 vial dari Australia. Nantinya, Kemenkes akan mendatangkan ratusan vial dari Jepang dan Amerika Serikat sekitar 200 vial.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit gagal ginjal anak awalnya masuk dari obat sirop yang dikonsumsi. Menurut dia, dalam setiap obat sirop digunakan pelarut tambahan.
"Ini adalah pelarut tambahan yang memang sangat jarang ditulis di senyawa aktif obat dan pelarut tambahan sebenarnya tidak berbahaya. Tapi kalau kualitas produksi pelarut tambahan buruk, dia menghasilkan cemaran cemaran," jelas Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10).
Cemaran tersebut yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG) danethylene glycol butyl ether (EGBE).bBudi mengatakan, tiga senyawa tersebut masuk ke tubuh dan terjadi proses metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang alamiah itu mengubah senyawa tersebut menjadi asam oksalat, zat kimia berbahaya.
"Metabolisme mengubah jadi asam oksalat, nah ini berbahaya asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Jadi kaya kristal kecil tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil tajam di Balita kita ya rusak ginjalnya," kata Menkes.
(mdk/ray)