Empat hari operasi SAR, Basarnas evakuasi 415 korban gempa Sulteng
Syaugi menjelaskan, operasi SAR sejak awal Sabtu (29/9), memang dipusatkan di Palu. "Kendala utama pada hari pertsma dan kedua, belum ada alat berat, untuk bisa membongkar gedung-gedung yang runtuh," ungkapnya.
Hingga hari keempat operasi SAR pasca gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, operasi SAR tim Basarnas, telah mengevakuasi 415 orang korban. Dimana, lebih 300 orang meninggal dunia.
"Ada tim-tim SAR lain, dari TNI, Polri dan masyarakat. Sampai hari ini, sudah 415 orang yang dievakuasi tim SAR dari Basarnas. Terdiri dari 86 selamat, dan 329 meninggal dunia," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi, kepada wartawan, di Balikpapan, Selasa (2/10) malam.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
Kehadiran Syaugi, terkait ikut menghadiri rapat koordinasi di Hotel Platinum Balikpapan, bersama Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta Menteri Kesehatan Nila Moeloek, terkait kesiapan kota Balikpapan, sebagai daerah penyangga penanganan bencana Sulteng.
"Kita, setiap hari terus melaksanakan evakuasi di banyak titik, ada 10 titik. Baik itu diantaranya di Balaroa, Petobo dan Roa Roa. Juga baik itu di Donggala, Sigi dan Palu sendiri," ujar Syaugi.
"Kita kerahkan 280 orang, dan ada 4 kapal kita merapat di pelabuhan palu, juga gunakan 1 helikopter, untuk menjangkau daerah yang belum terjangkau," tambahnya.
Syaugi menjelaskan, operasi SAR sejak awal Sabtu (29/9), memang dipusatkan di Palu. "Kendala utama pada hari pertsma dan kedua, belum ada alat berat, untuk bisa membongkar gedung-gedung yang runtuh," ungkapnya.
"Tapi, mulai Senin (1/10) kemarin hari ketiga, sudah ada alat berat. Kendala lain, terjadi gempa susulan, dan khawatir banguanan roboh dan tanah bergerak," tambah Syaugi.
Syaugi memastikan, tidak ada kendala soal ketersediaan kantong jenazah. "BNPB punya 1.000 kantong, Basarnas 300 kantong. Untuk heli, memant untuk melihat daerah-daerah mana yang bisa dievakuasi," terangnya lagi.
"Tadi juga sudah dijelaskan, bantuan negara lain, hanya untuk transportasi. Kalau personil, kita profesional semua. Baik medis, apalagi tim SAR. Tapi, kita hati-hati dengan ekskavator, dan juga alat (SAR) kita sudah canggih. Untuk di hotel Roa Roa, menurut keterangan manajer hotel, masih ada 30-an (yang tertimpa reruntuhan bangunan hotel)," demikian Syaugi.
Baca juga:
Mabes Polri kirim dua kapal pengolah air laut ke Sulteng
Empat korban gempa Palu ditemukan tinggal tulang belulang
BNPB: Korban meninggal gempa Sulteng bertambah jadi 1.374 orang
Anjing pelacak temukan banyak jenazah korban gempa di Palu
Begini kondisi Kelurahan Balaroa yang rata akibat gempa Palu