Epidemiolog Sarankan Presiden Jokowi Hentikan Kegiatan Bikin Kerumunan Warga
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyarankan Presiden Joko Widodo menghentikan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan massa ketika pandemi. Seperti ketika kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyarankan Presiden Joko Widodo menghentikan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan massa ketika pandemi. Seperti ketika kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
Dia menyatakan, pejabat negara baik di pusat dan daerah harus menjadi contoh agar penyebaran Covid-19 terkendali. Sehingga kegiatan kunjungan kerja yang bisa menimbulkan keramaian sebaiknya dihindari.
-
Apa yang Jokowi khawatirkan mengenai peralatan kesehatan di daerah? "Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampe di kabupaten/kota, sudah sampe di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada," sambungnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
"Kita harus saling mengingatkan dalam kondisi seperti ini, karena perlu keteladanan, kita harus memberi contoh, ini harus kita hindari kegiatan seperti ini, ya baik itu di pejabat pusat dan daerah, sampai situasi kita ini terkendali yaitu test positivity rate kita di bawah 5 persen dan tetap menjaga jarak tersebut, ini masih lama," ujar Dicky kepada wartawan, Rabu (24/2).
Dicky mengingatkan, dengan situasi pandemi belum terkendali, kejadian Jokowi dikerumuni warga di NTT bisa menjadi potensi penyebaran virus corona. Menurut Dicky bisa saja pusat penyebaran itu berpindah karena Indonesia negara kepulauan.
"Di tengah situasi yang tidak terkendali itu, NTT ini bisa jadi potensi berikutnya, Indonesia ini kan kepulauan, pola pandeminya berganti, itu bisa lama nanti pandeminya," katanya.
Dicky mengingatkan, seharusnya tim kepresidenan bisa menyiapkan kunjungan dengan mengantisipasi masyarakat yang tingkat kesadarannya belum tinggi. Masyarakat pasti akan ramai karena kedatangan presiden, tapi hal ini menjadi kewajiban pemerintah pusat maupun daerah untuk mengantisipasinya.
"Kewajiban pemerintah pusat atau yang mengkoordinasi kunjungan itu atau pemerintah daerah untuk mengamankan prokes itulah yang suka diangkat pemerintah," kata Dicky.
Jokowi, ucap Dicky, juga bisa mengingatkan anak buahnya jika ingin memberikan bantuan bisa melalui jalur lain seperti dinsos. Atau pemberian melalui perwakilan saja.
Di sisi lain, Dicky mengingatkan keselamatan kepala negara. Tak ada yang bisa menjamin Jokowi akan aman dari Covid-19 meski telah divaksinasi.
"Dengan keramaian begitu bukan berarti tidak ada resiko, ini harus dijaga, beliau ini presiden kita, jadi kegiatan seperti itu bukan hanya dalam konteks tidak memberi contoh tapi juga berbahaya untuk presiden, kita harus lindungi presiden kita, walaupun sudah divaksin kan tetap bisa sakit," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial video mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikerumuni banyak orang. Dalam video yang berdurasi 30 detik terlihat Jokowi muncul dari atap mobil untuk menyapa masyarakat. Mereka pun terlihat antusias.
Dengan menggunakan masker hitam, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyapa warga. Sesekali dia melambaikan tangan dan melemparkan kaos kepada masyarakat.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan video tersebut. Menurut dia, video itu terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey saat dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Bey menjelaskan saat perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Kemudian saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, hal tersebut membuat rombongan Jokowi berhenti.
"Sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata dia.
Bey menjelaskan hal tersebut terjadi secara spontanitas. Jokowi juga kata Bey mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker.
"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ungkapnya.
Baca juga:
Epidemiolog: Kerumunan Saat Jokowi di Maumere Harusnya Bisa Dicegah & Diantisipasi
Epidemiolog: Memicu Kerumunan Melanggar UU Wabah Baik Sengaja atau Tidak
Epidemiolog soal Kerumunan Sambut Jokowi: Jangan Salahkan Masyarakat Terus
Vaksinasi untuk Tenaga Pendidikan, Jokowi Harap Juli 2021 Dimulai Belajar Tatap Muka
Jokowi akan Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru Hingga Dosen di SMAN 70 Jakarta
Video 'Lautan' Manusia Sambut Jokowi, Rapat Banget pada Ambil Foto