Fadli Zon Nilai Lembaga yang Menangani Terorisme Harus Dievaluasi
Rentetan aksi teror yang terjadi belakangan di sejumlah daerah, seharusnya menjadi evaluasi bagi semua lembaga maupun institusi yang menangani terorisme. Pernyataan tersebut dikemukakan Anggota Komisi I DPR Fadli Zon di Solo, Kamis (8/4).
Rentetan aksi teror yang terjadi belakangan di sejumlah daerah, seharusnya menjadi evaluasi bagi semua lembaga maupun institusi yang menangani terorisme. Pernyataan tersebut dikemukakan Anggota Komisi I DPR Fadli Zon di Solo, Kamis (8/4).
"Seharusnya menjadi evaluasi semua lembaga maupun institusi yang menangani terorisme. Apalagi yang mempunyai anggaran di dalam pemberantasan terorisme. Sejauh mana efektivitas program-program, termasuk program deradikalisasi dan lainnya," kata Fadli Zon.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Farida Nurhan? Inilah salah satu sudut rumah Farida Nurhan di kampung halamannya, yaitu di Kota Lumajang. Rumah ini tampak sangat jauh dari citra tajir melintir dan popularitasnya sebagai seorang food vlogger yang dikenal.
Politikus Partai Gerindra itu menilai, selama ini banyak yang salah kaprah dengan istilah radikalisme, radikalisasi dan lainnya yang sering diucapkan pemerintah. Menurutnya, masyarakat Indonesia tidak ada yang radikal.
"Cukup banyak yang salah kaprah dengan istilah radikalisme dan sebagainya, ini kan tidak pernah ada. Kita tak pernah tahu ada bom bunuh diri sebelum tahun 2002 lalu sejak bom Bali. Dalam sejarah Indonesia dari tahun 1945-2002 tidak ada yang bom bunuh diri," katanya.
Fadli menilai, orang Indonesia sangat moderat. Ia bahkan tidak melihat ada orang yang radikal. Pemahaman agama di Indonesia sudah bercampur dengan tradisi. Demikian juga, lanjut dia, Islam tidak pernah menumpas tradisi, ketika Islam masuk Jawa terjadi islamisasi Jawa, akulturasi budaya.
Fadli menambahkan, dirinya tidak ingin ada pihak yang justru memelihara terorisme agar selalu ada. Ia pun membandingkan dengan aksi-aksi teror di Amerika. Mengutip buku Terror Factory karya Trevor Aaronson, Fadli menyebut ratusan aksi teror muncul karena sengaja dibuat pihak tertentu.
"Ada satu buku yang namanya Terror Factory, itu dari 581 kasus terorisme di Amerika yang bikin adalah FBI," katanya.
"Jangan sampai ada oknum-oknum yang memelihara agar selalu ada terorisme di Indonesia. Seharusnya kita harus habisi yang namanya terorisme itu, dan jangan ada yang menghidup-hidupkan," pungkas dia.
Baca juga:
Debat Sengit Munarman dengan Najwa Shihab, Sampai Ditunjuk-tunjuk
Jokowi: Terorisme Tindakan yang Lahir dari Cara Pandang yang Keliru
Polisi: 3 DPO Terduga Teroris di Jaksel Masih Belum Ditangkap
Polda Aceh masih Menahan 5 Terduga Teroris di Rutan
Densus Bekuk 10 Terduga Teroris di Jakarta Buntut Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar
Eks Teroris: Banyak Perempuan Terpapar Terorisme Lebih Militan dari Laki-laki