Fahri Hamzah: Dari dulu saya sudah muak penggeledahan KPK di DPR
Fahri menyebut, sudah ada kesepakatan di DPR tidak boleh bawa senjata api.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku muak dengan sikap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Politisi PKS tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat penyidik KPK 'mengobrak-abrik' ruang fraksi PKS di lantai 3 gedung Nusantara I, Senayan, Jumat (15/1). KPK mencari bukti terkait kasus suap proyek Kementerian PU-PERA yang menyeret anggota Komisi V DPR Damayanti Wisnu Putranti.
"Karena saya dapat laporan bahwa ini penggeledahan, terus terang dari dulu saya muak dengan aksi-aksi begini," kata Fahri usai bersitegang dengan penyidik KPK HN Christian di Ruang Fraksi PKS, Senayan, Jumat (15/1).
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
-
Mengapa KPK menggeledah kantor PT Hutama Karya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Penyelidikan tersebut berujung dengan penggeledahan kantor BUMN PT Hutama Karya (HK).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
Kegeraman Fahri berawal dari kehadiran sepuluh penyidik KPK yang dikawali 6 anggota Brimob dengan senjata laras panjang. Menurut Fahri, itu terlalu berlebihan. Apalagi selama ini DPR sudah memiliki pengawalan internal.
"Saya mendengar laporan jika ada penggeledahan dengan senjata lengkap. Dari dulu waktu zaman Kapolri Sutarman, sudah ada kesepakatan di DPR tidak boleh bawa senjata api," tegas dia.
Menurutnya, dari penggeledahan yang dilakukan KPK di DPR selama ini, tak jarang dikawal polisi bersenjata lengkap tapi hasilnya selalu nihil.
"Dan berkali-kali kami komplain, DPR digeledah bawa senjata laras panjang dan akhirnya tidak apa-apa. Tapi sudah hancur, luluh lantak namanya (DPR).
Fahri mengaku kecewa dengan penggeledahan KPK di sejumlah ruangan anggota DPR. "Saya sebagai pimpinanan dewan kecewa dengan hal ini dan meminta agar lembaga luar bantu perbaiki citra dengan tidak semena-mena," tanda dia.
(mdk/noe)