Fakta-Fakta Baru Penusukan Wiranto
Polisi temukan temuan baru terkait kasus penusukan terhadap Wiranto. Berikut fakta-fakta baru tersebut
Sudah lebih dari sepekan kasus penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto berjalan. Polisi terus menyelidiki kasus tersebut, mulai dari penyelidikan latar belakang pelaku hingga menelusuri motif pelaku.
Hingga saat ini, polisi mengantongi beberapa informasi terbaru yang terungkap dari pengakuan pelaku, Abu Rara, terkait penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa profesi dari Wibowo Wirjodiprodjo? Veteran Wibowo Wirjodiprodjo adalah seorang pejuang kemerdekaan RI, dihormati sebagai veteran dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Berikut fakta-fakta baru yang berhasil terungkap dari pengakuan pelaku Abu Rara:
40 Terduga Teroris Ditangkap
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, Densus 88 menambah tangkapan terduga teroris usai terjadinya insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto. Total kini telah 40 terduga teroris yang dibekuk.
"Dari tanggal 10 Oktober sampai 17 Oktober 2019, ada 36 terduga teroris dengan tambahan empat orang diamankan hari ini," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Empat dari ke-40 terduga teroris tersebut bergabung dengan kelompok JAD yang berafiliasi dari berbagai daerah. Keempatnya berinisial OA, W, A, dan A alias Aulia alias Gondrong. Mereka diamankan di lokasi yang berbeda.
"Di Bandung tersangka OA, dia tergabung dengan kelompok JAD Cirebon meski penangkapannya di Bandung. Sudah merakit bom dan sudah menyiapkan untuk menyerang Mako Polri, tempat ibadah, dan anggota polri yang sedang bertugas, seperti penembakan anggota di jalan tol beberapa waktu lalu," jelas dia.
Untuk terduga teroris W dan A, lanjutnya, dibekuk di Cirebon, Jawa Barat. Keduanya merupakan anggota kelompok JAD Cirebon dan merencanakan teror bom di markas polisi, tempat ibadah, dan juga anggota yang sedang bertugas.
"Kemudian keempat tersangka A alias Aulia alias Gondrong. Tersangka ini masuk JAD Bekasi," kata Dedi menandaskan.
Siapkan Tiga Pisau untuk Menyerang
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Abu Rara mengaku menyiapkan tiga pisau jenis Kunai untuk melakukan amaliyah. Salah satu pisau itu disiapkan untuk anaknya.
"Pemeriksaan Abu Rara, senjata yang digunakan untuk menyerang Wiranto ada tiga. Satu Abu Rara, satu istrinya, satu anaknya. Ini masih didalami," kata dia.
Berikan Pisau pada Anak
Pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto itu membekali anaknya berinisial RA (12) dengan sebilah pisau untuk melakukan amaliyah terhadap aparat. Akan tetapi, saat diminta Abu Rara melakukan amaliyah sang anak menolak.
"Anaknya gunakan pisau dan sudah diperintahkan Abu Rara untuk lakukan serangan teroris ke aparat. Tapi anaknya urungkan niatnya, yang berani hanya Abu Rara," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
(mdk/dan)