Fakta-fakta hebatnya TNI dan senjata Pindad sampai juara dunia terus
Tentara asing yang tidak percaya dengan kehebatan TNI, sempat mencurigai senjata buatan PT Pindad.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. Dalam kejuaraan menembak tingkat internasional, kontingen TNI menyapu bersih seluruh medali emas hingga merebut gelar juara umum.
Kontingen penembak TNI AD kembali menang di kejuaraan menembak internasional Australia Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.
Kepada tim yang berhasil menyabet juara, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Mulyono, mengaku bangga atas prestasi prajurit TNI tersebut.
Dalam kejuaraan tersebut, Indonesia berhasil menyabet 30 medali emas, 16 perak, dan 10 perunggu. Indonesia mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih, seperti Amerika Serikat yang hanya mendapatkan 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, kemudian Australia memperoleh 5 medali emas.
Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan Selandia Baru, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada, Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Guinea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.
Lantas, apa saja bekal kehebatan kontingen TNI hingga sapu bersih semua medali?
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
Sering latihan dengan negara tetangga
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen M Fuad Basya mengatakan, prestasi membanggakan yang diraih pasukan TNI dalam perhelatan Australia Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 menjadi salah satu bukti TNI berhasil mengembangkan kepercayaan pada sejumlah negara tetangga, dalam memperbaiki kualitas angkatan bersenjata yang mereka miliki.
Negara-negara di Asia Tenggara bahkan Australia pun selama ini mengakui, jika kualitas TNI memang sangat tangguh, dan sangat diperhitungkan dalam kejuaraan-kejuaraan militer internasional.
"Di Asia Tenggara itu, TNI kita selalu mengadakan pertemuan dan kerja sama dengan angkatan bersenjata negara lain. Misalnya Brunei, Singapore, Malaysia, Australia, dan lain sebagainya. Di situ mereka sangat mengakui kualitas angkatan bersenjata yang kita miliki,"Â ujar Fuad saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/5).
"Bahkan di Brunei itu angkatan bersenjatanya diasuh TNI, tepatnya oleh Kopassus. Dan sejak dididik Kopassus, tentara mereka juga mulai ikut berprestasi dalam kejuaraan-kejuaraan internasional," pungkasnya.
Senjata buatan PT Pindad
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Mulyono mengatakan, selain kesiapan mental prajurit, faktor lain yang mendukung TNI menjuarai lomba tembak tersebut adalah kecanggihan senjata buatan dalam negeri.
"Pindad telah berhasil memproduksi senjata yang sesuai dengan petembak-petembak TNI. Ini adalah kebanggaan kita bersama dan prestasi bangsa Indonesia maka ini harus dipertahankan," kata Mulyono, di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (29/5).
Dia melanjutkan, PT Pindad yang telah mampu memproduksi dua senjata SS2 varian 4 dan pistol G2 Elit yang digunakan penembak dalam lima kategori lomba, yakni menembak pistol, senapan, senapan otomatis, sniper dan gabungan.
"Bahkan senjata kita sempat dicurigai oleh tentara dari luar sana. Mereka juga sempat meminta panitia untuk memeriksa senjata kita," pungkasnya.
Latihan tak kenal lelah
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Mulyono menceritakan tantangan yang dihadapi penembak Indonesia. Di antaranya untuk kategori baru yakni penembak jitu, yang dimunculkan oleh Amerika Serikat.
Kategori ini sempat merepotkan kontingen. Namun, dengan persiapan dan latihan yang tidak kenal lelah, TNI AD berhasil mendapatkan medali.
"Sniper adalah materi baru, yang dimunculkan oleh Amerika Serikat dan ini domain mereka. Materi baru ini diharapkan bisa menggagalkan Indonesia, tapi justru malah menambah medali, ini yang perlu kita banggakan, sniper dapat tiga medali emas," jelas dia.
SDM yang tangguh
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Mulyono mengatakan, TNI AD sudah 12 kali mengikuti perhelatan kejuaraan nembak AASAM sejak 1991. Namun, sejak 2008 hingga kini tim penembak TNI AD selalu menjadi juara umum.
"Inilah prestasi yang sangat membanggakan bahkan bisa mengalahkan negara-negara maju. Artinya, dari Sumber Daya Manusia (SDM) kita tidak kalah," tegasnya.