Fakta-fakta helikopter mewah dibeli TNI AU untuk Jokowi
Heli yang diincar tersebut adalah AgustaWestland AW101, yang diklaim sebagai kendaraan udara jenis terbaru di dunia.
Guna menunjang kegiatan kepresidenan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara berencana membeli helikopter baru. Heli yang diincar tersebut adalah AgustaWestland AW101, yang diklaim sebagai kendaraan udara jenis terbaru di dunia.
Pembelian helikopter ini dilakukan untuk menggantikan peran SuperPuma yang biasa dipakai presiden dan wakil presiden saat berkunjung ke daerah. Pemilihan heli sebagai alat transportasi udara dilakukan karena bisa menjangkau daerah sulit ditempuh dengan kendaraan biasa.
Helikopter menawarkan pelbagai kenyamanan kepada penumpangnya, terutama tamu VVIP. Mulai dari sofa, ruangan yang lebih luas, dan mampu memuat lebih banyak penumpang.
"Helikopter ini di atasnya SuperPuma, punya daya angkut lebih besar dan endurance lebih baik," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/11).
Berikut fakta-fakta soal helikopter mewah yang dibeli TNI AU buat Jokowi:
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Desain mewah dan keamanan terjamin
Selain digunakan untuk kepentingan militer, AgustaWestland AW-101 juga didesain khusus bagi orang-orang penting. Tranportasi udara jenis rotary wing ini merupakan hasil joint venture antara Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia.
AgustaWestland AW101 dibuat untuk memberikan kenyamanan bagi penumpangnya, di mana terdapat beberapa fasilitas kelas VVIP. Tak hanya itu, heli ini memiliki standar keamanan seperti perahu karet, sarana bantalan udara seperti airbag saat terjadi benturan.
Terdapat dua ruangan di dalam helikopter ini, keduanya hanya dipisahkan satu buah dinding salah satunya bisa dibuat sebagai ruang rapat. Untuk memberikan kenyamanan, produsen memasang 13 unit kursi.
Untuk keamanan, terpasang pelat anti-peluru di setiap sisinya. Bahkan, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Umar Sugeng Hariyono meyakini pelat tersebut lebih baik dibandingkan SuperPuma.
"Pastinya ada pelat anti-peluru, SuperPuma juga ada, tapi Agusta lebih baik," katanya.
Dibeli atas inisiatif TNI AU, bukan Jokowi
Sekretaris Militer Kepresidenan (Sesmilpres) Marsekal Madya Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah tak terlibat sama sekali dalam pembelian helikopter mewah tersebut. Pengadaan itu sepenuhnya inisiatif Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"Pengadaannya dilakukan TNI AU. Sedangkan kami hanya pengguna saja," ungkap Hadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/11).
Terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengungkapkan pembelian pesawat ini dilakukan untuk menggantikan helikopter VVIP SuperPuma. Heli tersebut sebelumnya kerap mengantarkan Jokowi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Kita kan punya SuperPuma dan sudah lama sekali. Kalau Presiden yang pakai itu lain urusan," jelas Badarmanto saat dihubungi merdeka.com.
Kabin lebih luas dibanding SuperPuma
Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Umar Sugeng Hariyono melihat ada banyak kelebihan yang dimiliki heli hasil joint venture antara perusahaan Italia dan Inggris tersebut. Apalagi, AW-101 merupakan heli generasi terbaru yang akan didatangkan Indonesia.
"Heli Augusta ini Lebih besar kabinnya, masuk ke dalam berdiri enggak sampai nunduk. Enggak seperti naik heli biasanya, dan canggih," ungkap Umar saat dihubungi.
Dia menjelaskan, heli ini bisa memuat hingga 13 orang penumpang. Sedangkan SuperPuma hanya memuat penumpang lebih sedikit, yakni 12 orang.
Jika tak berhalangan, Umar berharap heli tersebut tiba di Jakarta pada 9 April mendatang, atau tepatnya saat hari jadi TNI AU. Kehadiran SuperPuma ini juga bakal menambah jumlah helikopter VVIP di Lanud Halim Perdanakusuma.
Sparepart lebih mudah
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berupaya mendatangkan helikopter baru AgustaWestland AW-101. Heli super mewah tersebut tak hanya digunakan oleh Presiden Joko Widodo saja, tapi juga tamu very-very important person (VVIP).
Kehadiran heli ini dilakukan untuk menggantikan SuperPuma yang biasa dipakai presiden dan wakil presiden saat berkunjung ke daerah. Tak hanya itu, keberadaan suku cadang juga terjamin dibandingkan dengan SuperPuma.
"Pembelian itu dilakukan karena sparepart untuk SuperPuma terbatas, itu karena populasinya sangat sedikit," jelas Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto kepada merdeka.com, Rabu (18/11).
Dioperasikan Skadron Udara 45
TNI AU membeli helikopter AgustaWestland AW-101 untuk mengangkut Presiden Jokowi saat blusukan. Tugas pengoperasian dan perawatan heli tersebut diserahkan kepada Skadron Udara 45.
Skadron Udara 45 merupakan skadron angkut khusus VIP/VVIP. Dalam menjalani tugasnya, mereka mengoperasikan pesawat jenis helikopter atau disebut rotary wing. Skadron ini berada di bawah Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Heli tersebut bakal ditempatkan di Skadron 45. Skadron ini memang untuk mengoperasikan pesawat kepresidenan," ungkap Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama Umar Sugeng Hariyono saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (18/11).
Sebelum dibentuk, Skadron 45 merupakan bagian dari Skadron Udara 17. Skadron ini mengoperasikan beberapa jenis pesawat VIP/VVIP baik jenis fixed wing maupun rotary wing.