Fakta-fakta siswi ancam Polwan & ngaku anak Jenderal
Hanya karena tak mau ditilang polisi, siswi ini sampai mengaku anak jenderal.
Aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan.
Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Seorang siswi berambut panjang langsung emosi. Bukannya mengakui kesalahannya, seorang siswi justru marah dan mengaku memiliki beking. Saat itu, dia mengaku sebagai anak Jenderal Polisi.
Berikut fakta-fakta seorang siswi memarahi Polwan dan mengaku anak Jenderal:
-
Kenapa Nia Ramadhani menemani anak-anaknya belajar? Meskipun menantang kesabaran, Nia yakin bahwa ini adalah salah satu tugasnya sebagai seorang ibu, dan ia dengan ikhlas menemani anaknya.
-
Bagaimana anak ketiga perempuan bungsu belajar untuk mandiri? Meskipun mendapatkan perhatian ekstra, anak bungsu juga belajar untuk mandiri karena harus mengejar dan bersaing dengan saudara-saudara mereka yang lebih tua.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Apa yang terjadi pada remaja tersebut? Seorang remaja asal California menjadi fokus penelitian medis terbaru setelah koin logam terjebak secara tegak di antara pita suaranya seperti yang terjadi pada mesin slot.
-
Bagaimana Rizwan, anak Sule, mengikuti jejak ayahnya? Rizwan, atau Njan, lahir pada tahun 2007 dan mengikuti jejak ayahnya di dunia hiburan. Multitalenta, Rizwan dikenal sebagai pembawa acara talkshow dan penyanyi.
-
Apa yang Nia Ramadhani lakukan saat menemani anak-anaknya belajar? Nia menemani anak pertamanya, Mikhayla, mengerjakan PR, meskipun Nia sendiri bingung dengan aplikasi yang berbeda. Meskipun begitu, interaksi mereka selama Mikhayla belajar dianggap menggemaskan.
Ngaku anak Irjen Arman Depari
Seorang siswi dari tujuh siswi yang berada di dalam Mobil Honda Brio langsung bersikap arogan saat Ipda Perida Panjaitan memarahinya. Dia mengaku anak dari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari. Dia mengancam Polwan tersebut dan mengatakan untuk siap-siap turun jabatan karena akan mengadukan hal ini ke Arman Depari.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Ipda Perida tak banyak berkomentar. "Iya, iya," katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. "Bapak ini dari mana ya," katanya bertanya pada Polantas lainnya.
Saat dikonfirmasi, apakah benar putri Irjen Pol Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar.
Bentak Polwan karena heran diberhentikan, mobil lain tidak
Saat dihentikan oleh Ipda Perida Panjaitan, siswi yang belum diketahui namanya itu protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Siswi itu malah naik pitam.
Saat marah-marah itu, dia sambil menunjuk tangannya ke arah wajah Ipda Perida Panjaitan. Ipda Perida sendiri hanya diam ketika dimarahi siswi itu dan tak jadi menertibkan para pelajar tersebut. Setelah itu, Ipda Perida meminta mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.
Arman Depari bantah punya anak perempuan
Irjen Pol Arman Depari membantah bahwa siswi arogan tersebut merupakan anaknya. Dia menegaskan tidak memiliki anak perempuan.
"Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan," kata Arman kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Arman mengungkapkan, dia memiliki 3 anak dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. "Anak saya semua laki-laki dan semua di Jakarta," ungkapnya.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan.
Di Instagram, panggil Arman Depari Paman
Penelusuran merdeka.com, siswi yang bernama Sonya Depari itu mengunggah foto melalui akun instagramnya @sonyadepari saat acara adat Tanah Karo 'Njunjungi Beras Piher' Arman Depari saat masih menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau. Foto yang diunggah pada tanggal 8 November 2014 itu diunggah Sonya dengan caption 'Pauda' yang berarti Paman.
"Paudaa #kapoldabatam #kepulauanriau," tulis Sonya melalui akun instagramnya dikutip merdeka.com, Kamis (7/4).
Usai sikap Sonya yang mengancam Polwan itu diberitakan sejumlah media nasional, pengguna instagram langsung mendadak memenuhi kolom komentar di foto tersebut. Salah satu komentar ditulis oleh akun bistok_mcp yang tampak heran karena mengetahui Arman Depari bukanlah ayah seperti yang dibilang Sonya saat mengancam Polwan yang hendak menertibkannya itu.
"Busettt. Pakuda nya doang nya. Hahahaa," tulis akun tersebut.
Polisi buru siswi SMA yang ngaku anak jenderal dan ancam Polwan
Aksi arogan siswi SMA yang mengaku anak jenderal saat konvoi di Jalan Sudirman, Medan, Rabu (6/4) sore, berbuntut panjang. Polresta Medan menyatakan mencari remaja itu setelah munculnya bantahan dari Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari.
Salah satu upaya pencarian dilakukan dengan cara melacak pemilik Honda Brio BK 1428 IG. "Rencana tindak lanjut, Satlantas akan mengejar pemilik kendaraan tersebut dan akan melakukan pemeriksaan, hasil riksa akan dikabarkan," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Dia memaparkan telah ditanyai Irjen Arman Depari terkait adanya siswi yang diamankan personel Satlantas Polresta Medan saat konvoi yang mengaku-aku sebagai anaknya.
"Beliau menyatakan bahwa setelah melihat di medsos sama sekali tidak mengenali anak tersebut dan ketiga putra beliau adalah laki-laki dan semuanya sekolah di Jakarta," jelas Mardiaz.