Fakta-fakta soal Hakim PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekatnya
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, ditemukan tak bernyawa dalam mobilnya di jurang pada areal kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11) lalu. Jamaluddin diduga korban pembunuhan.
Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, ditemukan tak bernyawa dalam mobilnya di jurang pada areal kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumut, Jumat (29/11) lalu. Jamaluddin diduga korban pembunuhan.
Saat ditemukan, korban mengenakan celana keper hijau, baju kaos lengan panjang warna biru motif bintik-bintik. Polisi pun masih terus menyelidiki penyebab tewasnya Jamaluddin. Berikut ini fakta-fakta tewasnya hakim PN Medan Jamaluddin:
-
Apa putusan yang diberikan majelis hakim dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Mengadili, mengabulkan praperadilan atas pemohon atas nama Pegi Setiawan dan dinyatakan tidak sah dan dibatalkan demi hukum," kata Hakim tunggal Eman Sulaeman saat membacakan putusan di PN Bandung, Senin (8/07).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang diputuskan Hakim Eman Sulaeman dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan? Hakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
Sebelum Dibunuh, Ditelpon Sahabat Minta Jemput di Kualanamu
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga Hakim PN Medan, Jamaluddin, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi), Suhadi, korban mengaku sempat mendapatkan telepon dari kerabatnya sesaat sebelum beraktivitas rutin sebagai hakim. Namun keluarga tidak tahu persis siapa sosok yang meneleponnya.
"Ditelepon oleh sahabat kenalan beliau untuk menjemput di Kualanamu, dari rumah beliau kendalikan sendiri mobilnya," ucap Suhadi Suhadi di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Senin (2/12).
Almarhum dikabarkan sempat mampir ke tempat kerjanya di Kantor PN Medan. Namun rekaman CCTV atau finger print absensi tidak menemukan jejak Jamaluddin pada pagi hari sebelum ditemukan tewas.
"Sempat absen katanya, tapi hingga sampai jam 1 siang belum ada informasi datang ke kantor, hingga pukul 3 sore ditemukan di kebun kelapa sawit dekat jurang dan diduga ini ada pembunuhan," beber Suhadi.
Diduga Dibunuh Orang Dekat
Sementara itu, Kepala Polda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menegaskan kematian Hakim Pengadilan Negeri Medan, diduga kuat akibat dibunuh dan pelakunya 'orang dekat'.
"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," ujarnya di Medan, Minggu (1/12).
Namun Agus tidak merinci lebih lanjut lagi soal kasus tewasnya hakim PN Medan, Jamaluddin yang ditemukan tewas di dalam mobil di kebun sawit milik warga di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat siang.
"Tunggu saja hasil penyidikan pihak kepolisian. Ini masih dikembangkan," katanya.
Periksa 18 Saksi
Dugaan pembunuhan terhadap Hakim PN Medan, Jamaluddin, terus didalami kepolisian. Penyidik menduga korban dihabisi nyawanya oleh orang dekat. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Raden Argo Prabowo Yuwono, mengatakan 18 saksi sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Bahwa penyidik di Medan memeriksa 18 saksi. Penyidik olah TKP, Labfor, kita kumpulkan dan semua digelarkan," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
Sementara Wakil Ketua PN Medan, Abdul Aziz, menyatakan 6 hakim dan panitera, termasuk Ketua PN Medan Sutio Jumagi Akhirno sudah dimintai keterangan terkait kasus ini.
"Kami sudah dimintai keterangan ada 6 orang, Pak Ketua, Pak Panitera, Pak Morgan, Pak Dominggus, Pak Arif," ucap Abdul Aziz.
Hakim Dominggus Silaban, salah seorang yang dimintai keterangan mengaku ditanyai seputar sejauh mana mengenal Jamaluddin. "Artinya ditanyai, mengenal, begitulah," katanya.
Dominggus mengenal Jamaluddin sebagai pribadi yang baik. "Sepertinya nggak punya musuh," pungkasnya.
Memeriksa Rekaman CCTV
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan selain memeriksa 18 saksi, termasuk rekan kerja dan tetangga korban. Petugas juga sudah memeriksa rekaman CCTV yang ada di PN Medan.
"Kita juga memeriksa CCTV di rumahnya," ujar Nainggolan, Selasa (3/12).
(mdk/dan)