Fenomena Kaesang di Depok, Antara Dominasi PKS dan Ambisi PSI
Munculnya baliho anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang dipasang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi calon wali kota Depok, menjadi pembicaraan hangat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai hal ini menunjukkan kegagalan PSI dalam pengkaderan.
Munculnya baliho anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang dipasang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi calon wali kota Depok, menjadi pembicaraan hangat. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai hal ini menunjukkan kegagalan PSI dalam pengkaderan.
"Sebetulnya memang ini fungsi partai melakukan pengkaderan, jangan sampai kegagalan pengkaderan mengambil jalan pintas, kenapa enggak Giring yang dimajukan di Depok, kenapa Kaesang, bukan Giring," kata Sekretaris DPC PDIP Depok, Ikravany Hilman.
-
Kenapa aksi arogansi pria yang mengaku Ketua PP Semarang viral? Mengetahui aksi tersebut viral hingga banyak dikecam, Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang Ali Imron bersama Wisnu akhirnya mengajukan permintaan maaf di hadapan warga.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Mengapa kasus penganiayaan anak SD di Jombang ini viral? Usai video penganiayaan itu viral, aparat Polres Jombang mencari tahu identitas pelaku dan korban.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Kemudian Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) juga ikut menanggapi bahwa Kaesang sebaiknya maju di Pilkada Solo saja. Menurutnya Kaesang lebih mengenal Solo ketimbang Depok.
Jubir PKS Muhammad Kholid bahkan menuding PSI sedang panjat sosial (pansos). Karena menurutnya, tuduhan PSI kepada kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung PKS sangat tidak mendasar. Ditegaskan dia, saat ini Pemkot Depok mendapat predikat sebagai lima kota dengan pengentasan kemiskinan terbaik di Indonesia. Indeks pembangunan manusia (IPM) Depok menjadi salah satu yang terbaik di Jawa Barat.
"Pencapaian yang diperoleh Kota Depok bisa dikomparasikan dengan pencapaian yang dilakukan Gibran di Solo. Datanya bisa dilihat," katanya.
Dia menuding PSI hanya sedang melakukan pansos sehingga mereka mencari sosok agar PSI bisa lebih dikenal di masyarakat. "Semua tuduhannya tidak mendasar, mereka teman-teman PSI ini hanya sedang pansos," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PSI Kota Depok, Oparis Simanjuntak tidak mengelak kalau dukungan kepada Kaesang maju di Pilkada Koda Depok, bertujuan mendongkrak perolehan suara partai.
"Sesungguhnya kita arahnya ada ke sana untuk menaikkan elektoral PSI sendiri, jadi di mana PSI ingin besar di seluruh Indonesia, salah satu strategi PSI di kota mana pun ada strategi masing-masing," kata Oparis, Sabtu (3/6).
Terpisah, Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Moeloek mengatakan, viralnya fenomena Kaesang di Depok bukan hanya pada sudut pandang 'ketakutan' PKS saja. Namun bagaimana kesadaran publik muncul pasca peristiwa deklarasi PSI Kota Depok.
"Menurut saya ini bukan soal 'ketakutan' PKS, karena posisinya mulai terusik. Upaya PSI usung Kaesang sebagai calon Wali Kota Depok dianggap triger kesadaran masyarakat kota Depok, bahkan nasional. Ternyata kita sudah dipimpin selama 20 tahun," katanya, Rabu (7/6).
Dia menuturkan, selama 20 tahun PKS memimpin Depok tidak dibawa ke arah yang lebih baik. Padahal, Depok berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Banyak warganya yang tidak peduli terhadap Kota Depok dan hanya menjadikan Depok sebagai tempat tidur karena mereka beraktifitas di DKI Jakarta.
"Ini membuka mata publik, publik mulai paham ternyata Kota Depok juga perlu diperhatikan karena memiliki potensi sebagai kota modern," ungkapnya.
Kemunculan Kaesang ini membuat masyarakat tersadar ternyata ada masalah di Kota Depok yang harus segera diselesaikan dengan baik. Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang melimpah di Kota Depok harus dimaksimalkan dengan baik.
"Depok ini daerah penting, daerah penentu, karena sebaai penyangga Jakarta. Sehingga harus ada perencanaan yang matang, Depok mau dibuat apa?" Hamdi Moeloek mempertanyakan.
Selama 20 tahun kepemimpinan, kata dia, Depok harusnya sudah memiliki fasilitas yang baik dan menuju kota modern. Namun sampai saat ini Depok perkembangan masih belum banyak terjadi.
"Harus ada rencana yang matang untuk pembangunan kota. SDM di Kota Depok berkualitas, bisa dimintakan pendapatnya," pungkasnya.
(mdk/cob)