Fenomena Spirit Doll di Kalangan Artis, Waspada Dampak Buruknya
Fenomena spirit doll atau boneka arwah tengah digandrungi publik figur di Indonesia. Mulai dari Ivan Gunawan, Ruben Onsu hingga Soimah ‘memelihara’ boneka yang menyerupai bayi dan batita itu dengan berbagai rupa.
Fenomena spirit doll atau boneka arwah tengah digandrungi publik figur di Indonesia. Mulai dari Ivan Gunawan, Ruben Onsu hingga Soimah ‘memelihara’ boneka yang menyerupai bayi dan batita itu dengan berbagai rupa.
Mereka memperlakukan boneka yang diberi aksesoris dari ujung rambut hingga ujung kaki itu seperti layaknya anak sendiri. Namun, boneka itu berbeda dengan boneka yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan.
-
Kenapa Tari Beruji Doll diiringi Gendang Doll? Perbedaan ini bukan hanya dari segi fisik saja, namun kualitas suara yang dihasilkan dari setiap pukulan ini jauh berbeda antara Doll dengan alat musik pukul lainnya.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Apa itu Tari Beruji Doll? Tari Beruji Doll ini bukan sekadar menari dengan gerakan-gerakan tari biasanya, melainkan para pemainnya juga harus memainkan Gendang Doll tersebut. Mereka dituntut untuk bisa memadukan irama gerakan tubuh dengan ketukan Gendang Dollnya.
-
Bagaimana Tari Beruji Doll dimainkan? Tari Beruji Doll ini bukan sekadar menari dengan gerakan-gerakan tari biasanya, melainkan para pemainnya juga harus memainkan Gendang Doll tersebut. Mereka dituntut untuk bisa memadukan irama gerakan tubuh dengan ketukan Gendang Dollnya.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
Tren memelihara spirit doll ini berkembang sekitar tahun 2016 di negara Thailand dengan nama Luk Thep atau malaikat anak. Sebagian besar warga yang memiliki boneka arwah ini meyakini bahwa spirit doll tersebut memiliki kekuatan supranatural atau pembawa keberuntungan.
Dari persepktif kesehatan mental, Psikolog Intan Erlita mengatakan, fenomena spirit doll ini dikhawatirkan membuat si pemilik merasakan daya khayal yang berlebih. Dampaknya, bisa mengganggu mental orang tersebut.
"Ketika boneka tersebut diperlakukan seperti ngajak ngobrol kemudian merasa punya ikatan secara emosional berlebihan dikhawatirkan menganggap boneka itu hidup. Ini kan bahaya ketergantungan pada benda mati dianggap seolah-olah memiliki 'nyawa'," ujar mantan presenter olahraga ini saat dihubungi merdeka.com, Selasa (4/1).
Namun, lanjut Intan, tak menutup kemungkinan ada faktor lain yang melatarbelakangi para selebritis memelihara spirit doll tersebut. Salah satunya, mencari sensasi. Sebab, kata dia, sebagai selebriti harus memiliki sesuatu agar namanya tetap jadi perbincangan publik.
"Biar menjadi berita. Bisa saja di rumah, boneka tersebut dibiarkan begitu saja, kita juga enggak tahu. Begitu di depan kamera, bonekanya diperlakukan seolah-oleh seperti bayi atau anak," jelas dia.
Bahaya jika Spirit Doll jadi Tren
Intan mengatakan, fenomena tersebut bahaya jika menjadi tren. Sebab, kata dia, sesuatu yang dimulai dari selebritis biasanya menjadi tren.
"Biasanya selebritis punya fans. Khawatirnya, si selebritis ini tahu untuk 'ngerem' di kondisi seperti apa untuk fenomena ini, tetapi para fansnya kebablasan. Fans mereka kan dari berbagai kalangan pendidikan, ekonomi dan usia. Nanti para fans ini menganggap menjadi hal wajar boneka diperlakukan berlebihan seperti itu," jelas dia.
"Ini yang bahaya jika mereka memiliki daya khayal masing-masing dan menganggap itu hal yang benar, padahal hal yang keliru," tambah dia.
Tanggung Jawab Inner Circle
Untuk mengetahui seseorang itu bisa disebut memiliki kelainan bisa dilihat dari intensitas. Intan menuturkan, hal yang wajar jika anak-anak usia 5 atau 6 tahunan bermain boneka dan mereka berimajinasi menjadi ibu dari boneka tersebut.
"Berkembangnya usia ke dewasa, tidak main lagi. Karena mereka sudah bisa membedakan antara kehidupan nyata dan imajinasi. Namun jika usia sudah matang tetapi perilakunya seperti anak kecil tersebut, maka harus ada pemeriksaan lebih lanjut," ujar Intan.
"Kadang-kadang orang dengan gejala psikis, orang tersebut tak menyadari bahwa dia berbeda. Tapi orang sekitarnya menyadari kalau orang tersebut perilakunya aneh. Jadi seharusnya inner circle-nya yang memberitahu. Ketika dia mempunyai perilaku aneh dan inner circlenya menganggap normal maka dia merasa biasa," tambah dia soal dampak buruk spirit doll.
(mdk/rnd)