Fenomena Water Spout di Perairan Buleleng Bali Jadi Tontonan Warga
Water spout juga terjadi ketika ada awan cumulonimbus atau jenis awan kumulus yang bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat.
Fenomena water spout kembali terjadi di kawasan Buleleng, Bali pada Senin (15/11). Video water spout itu terekam oleh warga yang sedang melakukan upacara di Pura Dalem Puri Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali.
Dari video yang viral itu, terlihat water spout itu terlihat berputar-putar dengan angin yang yang begitu kencang. Sementara, dalam caption video itu dituliskan, "Melihat lebih jelas fenomena angin puting beliung di kawasan Pura Dalem Puri Kubutambahan, Buleleng,".
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa nelayan Bojonegara menjauh saat ada angin puting beliung? Kemunculannya ditandai oleh mendung hitam mirip jantung pisang. Ketika tanda ini muncul, mereka segera menjauh untuk keselamatan sehingga tidak terjadi kecelakaan laut.
-
Kapan angin puting beliung biasanya terjadi? Angin puting beliung atau tornado dapat terjadi di daerah yang memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrem, terutama selama musim semi dan panas.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali Dwi Hartanto mengatakan water spout memang sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan.
"Iya itu, water spout sering terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan," kata Dwi saat dikonfirmasi Senin (15/11) malam.
Bila terjadi di darat maka disebut angin puting beliung dan jika terjadi di perairan disebut water spout. "Kalau terjadi di darat namanya puting beliung, kalau di laut, danau namanya water spout," jelasnya.
Dia menyebut bahwa fenomena itu tidak hanya terjadi di Perairan Buleleng saja dan di Selat Bali. Water spout juga terjadi ketika ada awan cumulonimbus atau jenis awan kumulus yang bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat.
"Tidak juga, pernah terjadi di Selat bali. Kebetulan di sana ada awan awan cumulonimbus yang menyebabkan timbulnya water spout," ujarnya.
BMKG meminta warga yang melihat fenomena tersebut agar menjauh dan tidak mendekatinya karena sangat berbahaya. "Iya, warga harap berhati-hati jangan mendekat ke pusaran tersebut," ujar Dwi.
Baca juga:
3 Warga di Mojokerto Meninggal Akibat Angin Kencang
13 Rumah di Semarang Rusak Akibat Angin Kencang
Viral Video Badai Tornado di Alor, BMKG Sebut hanya Puting Beliung di Atas Air
BMKG Imbau Warga Waspadai Bibit Siklon di Pesisir Barat Aceh
191 Rumah Warga di Wajo Rusak Dihantam Puting Beliung