Firli Ungkap Kesulitan KPK Tangkap Buronan Korupsi, Ada yang Berubah Nama
Firli menegaskan, KPK tidak berhenti mengejar buronan kasus korupsi. Dia menyebut keberadaan beberapa buronan itu sudah diketahui.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkap kesulitan memburu politisi yang menjadi buronan KPK. Salah satu nama yang mencuat adalah mantan caleg PDIP Harun Masiku.
Firli menegaskan, KPK tidak berhenti mengejar buronan kasus korupsi. Dia menyebut keberadaan beberapa buronan itu sudah diketahui.
-
Bagaimana Firli Bahuri bisa menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Kenapa KPK dianggap tidak etis memberikan bantuan hukum kepada Firli Bahuri? Menurut Alex, tak etis lembaga antikorupsi memberi bantuan hukum terhadap tersangka korupsi."Bantuan hukum kemarin sudah kami sampaikan bahwa KPK tidak memberikan bantuan hukum, tetapi kami akan menfasilitasi kalau terkait dengan permintaan dokumen-dokumen," kata Alex. "Kalau perkara yang menyangkut korupsi itu, ya tentu tidak etis juga sebagai lembaga penegak pemberantasan korupsi membela dari tersangka korupsi. Jadi waktu itu disimpulkan seperti itu," Alex menambahkan.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa yang diungkapkan Firli mengenai pemberantasan korupsi? “Saya mohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Bahwa memang di dalam melakukan pemberantasan korupsi itu tidak mudah, tentulah banyak tantangan dan hambatan, bahkan jiwa raga harus kita korbankan,” kata Firli saat ditemui awak media.
-
Siapa yang menggantikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
"Ini sedang kita lakukan pengejaran dan mungkin rekan-rekan sungguh mengikuti pemberitaan ada beberapa yang sudah kita ketahui dan saat itu kita lakukan upaya penangkapan," ujar Firli saat konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).
Firli mengatakan, untuk melakukan penangkapan harus berdasarkan hukum. Dia menyebut ada kesulitan karena buronan kerap mengganti nama.
"Ternyata pada saat dilakukan upaya penangkapan, yang bersangkutan atas namanya sudah berubah. Jadi kalau seawal namanya adalah PT disaat dilakukan upaya penangkapan nama yang bersangkutan sudah berubah jadi TTP dan ini tentu akan menyulitkan kita," ujar dia.
Firli Tegaskan KPK Tak Menyerah Buru Koruptor
Namun Firli menegaskan kesulitan itu tidak membuat KPK menyerah. Firli memastikan akan terus mengejar koruptor yang menjadi buronan.
"Tetapi kita tidak akan pernah menyerah karena kita sudah tahu bagaimana proses peralihan nama dari PT menjadi TTP itu. Saya kira itu yang kira ingin kami sampaikan," ujar Firli.
Mantan Kapolda Sumsel ini pun memamerkan hasil kinerjanya mengejar buronan. Dari 21 yang masuk daftar pencarian orang, berhasil ditangkap 17 orang. Terbaru yang berhasil ditangkap adalah Izil Azhar.
"Teranyar yang sudah kita lakukan penangkapan adalah IA yang kita tangkap di aceh dan sekarang sedang menjalani poses hukum," jelas Firli.
(mdk/gil)