Forum OOC 2018 mampu perkuat visi RI menuju poros maritim dunia
Forum Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, dianggap sebagai ajang strategis untuk Indonesia. Sebab forum ini diyakini akan memperkuat visi menuju kepemimpinan poros maritim dunia.
Forum Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, dianggap sebagai ajang strategis untuk Indonesia. Sebab forum ini diyakini akan memperkuat visi menuju kepemimpinan poros maritim dunia.
Oleh sebab itu, usaha pemerintah Indonesia pada OOC 2018 guna menuju keinginan tersebut patut direspon positif serta didukung oleh seluruh masyarakat.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Apa yang dilakukan Leon Dozan saat di Polres Jakarta Pusat? Polres Metro Jakarta Pusat mengundang Leon Dozan dalam konferensi pers pada Jumat (17/11). Leon terlihat murung, mengenakan baju tahanan dengan tangannya terbelenggu besi.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Bagaimana suku adat Papua mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih di Jakarta? Warga suku Papua sedang melakukan aksi menabuh gendang saat mengkampanyekan Sail Teluk Cenderawasih di Kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (8/10/2023). Penampilannya tersebut sebagai bentuk untuk mempromosikan Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 akan digelar di Biak Numfor, Papua.
Demikian disampaikan Direktur Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim Universitas Trilogi, Muhammad Karim, Rabu (31/10).
"Forum yang amat strategis untuk Indonesia. Sudah berbicara mengenai apa yang mau diunggulkan secara ekonomi dengan menjadi poros maritim dunia. Seperti halnya Nusantara dulu terkenal sebagai negeri kaya rempah-rempah," ujar Karim.
Menurut Karim, mencapai Indonesia sebagai poros maritim berarti memberikan perhatian utama kepada budaya bahari Nusantara. Kemudian mentransformasinya ke sektor ekonomi nasional.
"Bicara poros maritim, masyarakat nelayan harus menjadi aspek yang diperhitungkan. Transformasi budaya kemaritiman dalam konteks ekonomi harus ditonjolkan," ucap Karim.
Sisi lainnya yang dikemukakan Karim menyoal kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang ingin membuat sistem pelacakan komitmen perjanjian dari para negara-negara perwakilan peserta OOC 2018. Menurut Karim, inisiasi Menteri Susi tersebut adalah cara yang baik dan inovatif.
Diketahui, inisiasi sistem pelacakan komitmen OOC disebabkan sewaktu pelaksanaan di Malta, dari 433 perjanjian, hanya 101 dinyatakan terpenuhi.
"Komitmen yang dirumuskan tentunya harus didorong lebih spesifik, konkret dan jelas konsepnya. Sehingga semua pihak melaksanakannya dan mudah dilakukan monitoring. Itu sudah langkah yang tepat," kata Karim.
Sedangkan Ketua Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB) Ario Damar, berpendapat, tindakan dan kebijakan yang dilakukan Susi Pudjiastuti selaras dengan arah menuju Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Ario menuturkan, itu tampak pada kebijakan perlindungan kepada nelayan, terutama menengah dan kecil. Sehingga dapat dikategorikan ada keberpihakan ke nelayan sebagai salah satu syarat poros maritim.
Ario menyebutkan, keberpihakan Susi Pudjiastuti misalnya amat kentara pada soal pemberantasan ilegal fishing. Itu menjadi terapi yang ampuh dan akhirnya menjaga kehidupan nelayan sebagai fondasi poros maritim.
"Isunya sekarang, arah pengembangan sektor perikanan dan kelautan justru mendorong lagi ke ekonomi yang lebih melejit. Fokusnya kepada industri perikanan. Tentunya hal tersebut harus terus dibarengi dengan kebijakan pengelolaan industri perikanan yang arahnya pada ekonomi biru, yakni memperbaiki dan memanfaatkan laut ke dalam perspektif lebih efisien, penuh inovasi teknologi dan zero waste," kata Ario.
Forum OOC 2018 berlangsung selama dua hari yakni tanggal 29-30 Oktober. Forum OOC 2018 yang saat ini Indonesia menjadi tuan rumah merupakan pelaksanan kelima kalinya.
OOC 2018 dihadiri oleh 8 kepala negara, lebih dari 1900 perwakilan dari 70 negara, 30 pejabat setingkat Menteri, 38 organisasi internasional, 290 NGO dan sektor privat.
Ada enam isu yang dibahas pada OOC 2018 yakni, pengelolaan perikanan berkelanjutan, polusi laut, kawasan konservasi laut, keamanan laut, perubahan iklim dan ekonomi biru.
(mdk/rnd)