Galang Dana Pembangunan Masjid, Dua Pemuda Malah Mencuri Kotak Amal di Garut
Salah seorang pelaku, HS mengaku awalnya tidak berniat mencuri. Namun karena tidak memiliki uang untuk setoran, niat mencuri pun muncul begitu saja.
Dua pemuda melakukan aksi pencurian kotak amal masjid di Tarogong Kaler, Garut, Selasa (17/12) diamankan polisi. Aksi pencurian dilakukan karena keduanya mengaku didesak harus memenuhi setoran kepada pemilik pesantren di wilayah Sukawening, Garut.
Kapolsek Tarogong Kaler, Ipda Asep mengatakan pencurian terjadi di Masjid Miftahul Huda, Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Tarogong Kaler, Garut.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
"Kita mengamankan dua orang tersangka yang diduga yang melakukan aksi pencurian, yaitu inisial HS dan HE. Mereka kakak beradik," kata Asep di Mapolsek Tarogong Kaler, Selasa (17/12).
Sebelum menjalankan aksinya, mereka sempat masuk ke dalam masjid untuk berpura-pura salat. Saat masjid sepi, keduanya gerak cepat mengambil kotak amal.
Salah seorang marbot masjid melihat gerak gerik mencurigakan kedua pelaku. Marbot itu masuk ke masjid untuk berpura-pura memperbaiki amplifier.
"Saat memerbaiki ampli, saksi ini melihat kotak amal sudah dalam kondisi rusak dan langsung melaporkan kepada kita. Sebelum sampai di lokasi, warga yang sudah mengetahui aksi keduanya langsung menangkap dan melakukan aksi massa. Beruntung kita segera sampai sehingga aksi yang tidak diharapkan tidak terjadi lebih jauh. Kita langsung amankan keduanya ke Mapolsek," katanya.
Dari tangan dua tersangka, polisi mengamankan sejumlah bukti. Mulai dari kotak amal, obeng dan proposal permintaan dana masjid. Mereka mengaku sedang menggalang dana dari warga untuk pembangunan mesjid.
"Mungkin karena tidak ada yang ngasih, akhirnya mereka ini mencuri uang kotak amal masjid karena merasa tidak ada yang memperhatikan," ucapnya.
Salah seorang pelaku, HS mengaku awalnya tidak berniat mencuri. Namun karena tidak memiliki uang untuk setoran, niat mencuri pun muncul begitu saja.
"Saya setiap hari harus setor minimal Rp15 ribu. Kalau enggak setor, proposal yang saya bawa bisa diambil lagi," ungkapnya.
Dia menyebut proposal yang dibawa berasal dari salah seorang ustaz di Kecamatan Sukawening, Garut. HS mengaku mendapatkan tugas untuk mengumpulkan sumbangan dari warga untuk pembangunan mesjid dan pesantren.
"Tapi saya bukan santrinya, enggak pernah juga ngaji di sana," tutup Asep.
(mdk/ray)