Ganjar Gencarkan Diversifikasi Pangan Kelompok PKK Demi Tekan Inflasi di Jateng
Ganjar menyampaikan, diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan melakukan penanaman secara mandiri komoditas pangan penyebab inflasi seperti cabai dan bawang merah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menggerakkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah melakukan diversifikasi pangan. Hal ini sebagai upaya untuk menekan inflasi Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar, selaku Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Jawa Tengah saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi TP PKK di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang pada Selasa (19/7).
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
-
Apa saja penyebab utama inflasi? Salah satu penyebab utama inflasi adalah ketika permintaan barang dan jasa melebihi penawarannya. Jika banyak orang berusaha membeli produk atau menggunakan jasa yang terbatas, hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar Pranowo? "Ada bajak laut," kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. "Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah," ujar nelayan.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
Ganjar menyampaikan, diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan melakukan penanaman secara mandiri komoditas pangan penyebab inflasi seperti cabai dan bawang merah. Pihaknya pun siap membantu pengadaan bibit.
"Ini kan cabai tinggi, bawang merah tinggi, sebenarnya mereka juga diajari menanam sendiri kan bisa. Teknologinya enggak sulit bibitnya bisa kita bantu. PKK tinggal kita latih harus jalan sendiri dengan pendampingan," kata Ganjar usai rakor.
Selain menanam komoditas cabai dan bawang merah, Ganjar Pranowo mengatakan pangan alternatif pengganti beras juga penting untuk dilakukan penanaman secara mandiri. Antara lain singkong, umbi-umbian dan sukun.
Untuk itu, PKK diharapkan bisa melakukan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat. Khususnya masyarakat yang tinggal di kota besar. Sebab, Ganjar menilai konsumsi masyarakat di kota besar relatif tinggi.
Jika diversifikasi pangan bisa dilakukan dengan cepat, Ganjar berharap tingkat inflasi di Jawa Tengah yang mencapai 4,97 persen bisa segera turun dan sektor perekonomian pun bisa kembali stabil.
"Jadi mau singkong, umbi-umbian, sukun gitu. Butuh pembiasaan agar kita punya stok pangan alternatif yang banyak dan berkembang. PKK sangat bisa mengedukasi itu," ucap Ganjar.
"Kita harapkan itu bisa dikerjakan dan tanaman pendamping beras, pendamping padi itu juga mesti digalakkan, sehingga konsep diversifikasi pangannya jalan," tambah Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ketua PKK Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti menyebut, selama tiga tahun berturut-turut PKK Jawa Tengah menjadi juara umum tingkat nasional sebagai PKK dengan anggaran daerah terkecil.
Meski demikian, Atiqoh menuturkan, kegiatan PKK Jawa Tengah tetap bisa optimal dengan segala kekuatannya baik tingkat provinsi, kota maupun kabupaten.
(mdk/ray)