Gara-gara puntung rokok, hutan di Gunung Muria terbakar
Penyebab lain, warga mencari lebah menggunakan api dan tidak dipadamkan sempurna.
Lahan hutan seluas 28 hektar di kawasan lereng Gunung Muria di wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terbakar. Terpantau ada tiga titik api di hutan yang dikelola Perhutani itu. Titik pertama di petak 14 (6 hektar), petak 15 (4 hektar) di Desa Sumanding Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.
Titik kedua berada di petak 63 Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang seluas 10 hektar. Titik ketiga berada di petak 7 Desa Papasan, Kecamatan Bangsri dengan luas 8 hektar.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
Perhutani melalui KRPH Sumanding GKPH Gajah Biru KPH Pati, Seniman mengatakan, kebakaran hutan terjadi sejak Selasa (20/10) kemarin. Api sempat padam sekitar pukul 23.00 WIB. Namun pagi tadi kembali menyala di lokasi yang sama.
"Lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga. Api dapat dipadamkan menjelang siang ini dengan cara manual," kata Seniman kepada merdeka.com, Rabu (21/10).
Dugaan sementara, hutan terbakar akibat ulah manusia. Lahan hutan yang terbakar di Desa Papasan Kecamatan Bangsri disebabkan puntung rokok. Sedangkan yang ada di Desa Dudakawu, Kecamatan Kembang diakibatkan tak sempurnanya pemadaman api oleh warga yang mencari lebah.
"Mengetahui ada kobaran api, kita bersama dengan warga dan instansi terkait langsung melakukan tindakan pemadaman dengan cara manual, yakni menggunakan kebyok dan air jerigen. Karena lokasi yang cukup sulit, pemadaman hanya dilakukan secara manual,” kata Seniman.
Aktivis lembaga peduli hutan (LPH), Amin Ayahudi menuturkan, pemadaman dilakukan oleh Perhutani dibantu warga dan relawan SAR. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.
(mdk/noe)