Gaya Jokowi di tengah ekonomi lesu
Jokowi memastikan kondisi ekonomi saat ini jauh lebih baik dari periode sebelumnya.
Perekonomian Indonesia sedang tidak stabil pasca terus melemahnya mata uang rupiah atas dolar Amerika. Sejumlah sektor di Tanah Air ikut terkena dampak.
Banyak perusahaan mikro melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawan-karyawannya. Tak hanya itu, harga kebutuhan bahan pangan juga meroket tajam.
Lesunya perekonomian di Indonesia sebenarnya sudah terasa sejak awal tahun. Namun, Presiden Jokowi menegaskan, kondisi ekonomi yang tak stabil saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan sejumlah negara dan periode sebelumnya.
Menghadapi kemelut ini, pemerintah memastikan akan melakukan sesuatu. Berikut jurus Jokowi menghadapi pelemahan rupiah agar tak berdampak pada krisis ekonomi yang panjang:
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi terlihat sedih saat membahas resesi dan krisis? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Membuat paket kebijakan ekonomi
Setelah menggelar rapat dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta jajaran menteri ekonomi kabinet kerja, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan paket kebijakan penyelamatan ekonomi. Paket kebijakan yang disampaikan merupakan hasil deregulasi atau pemangkasan kebijakan sebelumnya.
"Pemerintah meluncurkan paket kebijakan yang dibagi tiga tahap. Kali ini tahap I. Nanti ada paket II dan III konsisten kita lakukan terus," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (9/9).
Presiden memaparkan, kebijakan pertama mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, kepastian usaha dan penegakan hukum. Caranya dengan melakukan deregulasi aturan yang sudah ada sebelumnya yang dinilai menghambat gerak sektor industri.
"Ada 89 peraturan yang dirombak dari 154 yang masuk ke tim. Sehingga ini bisa hilangkan duplikasi, dan memangkas aturan yang menghambat daya saing industri nasional. juga disiapkan 17 peraturan pemerintah, 11 perpres, 63 permen," ujar Presiden Jokowi.
Kebijakan kedua menyangkut percepat proyek strategis. Caranya dengan menghilangkan sumbatan dalam implementasi proyek. Caranya dengan menyederhanakan izin, menyelesaikan tata ruang, percepatan pengadaan barang dan jasa, dan hambatan hukum.
Kebijakan ketiga, meningkatkan investasi properti. Dengan cara membangun perumahan dan investasi besar di sektor properti.
Pastikan kondisi ekonomi saat ini tak perlu dibuat panik
Sehari setelah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, Presiden Jokowi mengundang rektor dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk makan siang di Istana. Selain makan siang, dalam pertemuan itu juga dibahas soal kondisi ekonomi terkini di Tanah Air.
"Bapak/ibu rektor yang hadir siang ini, pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya. Kedua, mungkin sedikit ingin saya jelaskan terutama mengenai situasi ekonomi. Karena menurut saya, situasi politik sudah Alhamdulillah sudah selesai. Stabilitas keamanan sudah tidak ada masalah," kata Jokowi.
Terpisah, Ketua Majelis Rektor PTN se-Indonesia Herry Suharyanto mengatakan, Presiden berpesan agar jangan panik dalam menghadapi lesunya pertumbuhan ekonomi saat ini. Sebab, kepanikan justru akan memperparah keadaan ekonomi yang terjadi.
"Beliau (Presiden) sampaikan agar kita tetap tenang, karena kepanikan dan hal-hal itu akan ganggu ekonomi kita," ujar Herry.
Bagikan sembako ke warga dan kembangkan usaha mikro
Dua pekan terakhir, Jokowi rajin blusukan ke kampung-kampung di Jakarta. Lima wilayah kota didatanginya bersama Ibu Negara Iriana Widodo.
Dalam setiap kunjungannya, Presiden Jokowi membawa buah tangan. Mulai dari sembako sampai buku untuk anak-anak.
Untuk masyarakat yang lebih luas Jokowi mengklaim telah melindungi ekonomi masyarakat pedesaan dengan mengembangkan usaha mikro dan kecil. Jokowi telah menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 22 persen menjadi sekitar 11 persen.
"Percepatan pencairan dan penyederhanaan dana desa pembangunan infrastruktur di pedesaan secara padat karya. penambahan alokasi beras sejahtera dengan adanya kuota dua bulan."
Pertimbangkan kembali pembentukan KEIN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Soetrisno Bachir di Istana Merdeka. Jokowi mengaku jika Soetrisno memang mengusulkan Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), yang dulu di zaman SBY bernama KEN (Komite Ekonomi Nasional).
"Lha ya itu berbicara tentang masalah itu (KEIN), tentang masalah investasi, industri, ekonomi," kata Jokowi di sela-sela acara pembagian sembako di Manggarai, Jakarta Selatan, Kamis (10/9).
Menurut Jokowi, soal usulan KEIN yang diajukan Soetrisno Bachir masih dalam pengkajian. Walaupun Politikus PAN itu telah mengajukan sejumlah nama.
"Tadi baru masukan-masukan, nama-nama tapi belum. Masih kita godok lagi. Ya kita ingin bentuk komite ekonomi dan industri nasional," jelas Jokowi.
Adapun tujuan KEIN ini, tambah Jokowi, agar pemerintah fokus di dalam meningkatkan sektor industri. "Kita ingin fokus di industri karena yang kita butuhkan ke depan kan industrialisasi dan hilirisasi," tutup Jokowi.