Geger Siswi SMA di Salatiga Diduga di-Bullying Hingga Nyaris Bunuh Diri, Ini penjelasan Disdik
Disebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Disdik Jateng masih mengecek kebenaran informasi itu.
- Siswi Berprestasi di Sekolah Kemayoran jadi Korban Bullying, Dua Bulan Tak Masuk karena Trauma
- Viral Siswi SMP Dibully dan Dianiaya Anak SD di Sumbar, Begini Kronologinya
- Siswi SLB di Kalideres Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil, Pihak Sekolah Buka Suara
- Kasus Bully Siswi SMP di Bojonggede Dipicu Masalah Pacar dan Fitnah
Geger Siswi SMA di Salatiga Diduga di-Bullying Hingga Nyaris Bunuh Diri, Ini penjelasan Disdik
Ramai kabar siswi SMA di Kota Salatiga, Jawa Tengah menjadi korban perundungan atau bullying. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah sedang mendalami informasi itu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, didapati fakta bahwa korban memiiki sifat introvet dan sulit untuk bersosial.
"Laporan memang saya terima. Tapi memang anaknya itu sebenarnya introvet. Misal diajak gabung teman-teman kelompok korban justru memisahkan diri terus," kata Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, Senin (8/1).
Terkait bentuk perundungan, Disdik mengaku belum mendapatkan bukti konkret. Penelusuran masih terus dilakukan untuk mencari kebenaran informasi berkaitan dugaan bullying hingga menyebabkan korban nyaris bunuh diri.
"Dia introvet, suka menyendiri, kadang-kadang sekolah tiba-tiba pakai jilbab, kadang juga tidak. Kami sudah konfirmasi juga ke orang tuanya. Dan itu laporan terbaru hari ini. Emang tindakanya suka main-main sendiri,” ungkapnya.
Saat ini, Unit Pemberdataan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Salatiga tengah melakukan assesment dan siap memberikan pendampingan psikologi kepada korban.
"Assesment berimbang tetap dilakukan dari PPA (pemberdayaan perempuan dan anak) terkait psikolognya. Dan ini kami juga masih dalami lagi, jadi pastinya dugaan itu belum bisa disampaikan," jelasnya.
Jika benar terjadi bullying, tentu ada tindakan yang harus diambil termasuk berkoordinasi dengan orangtua sehingga bisa mengetahui keseharian anak di rumah
"Kita akan bersinergi untuk pendalamanya dan agar si anak tidak pindah sekolah. Memang dia nanti merasa kurang nyaman. Tapi namanya sekolah harus berbaur meski introvet," ujar Kadisdik.