Gelar Sekaten, Keraton Surakarta jamas gamelan
Upacara adat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini akan dimulai pada tanggal 12 Desember 2015.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tetap akan menggelar perayaan Sekaten kendati sebagian besar Alun-alun Utara masih digunakan untuk pasar darurat Klewer.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo mengatakan, upacara adat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut akan dimulai pada tanggal 12 Desember 2015.
"Sebagai awal rangkaian kegiatan nanti, akan ditandai dengan dijamasnya gamelan sekaten, yakni Gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Setelah jamasan, gamelan tersebut akan dikeluarkan pada 17 Desember pagi, untuk diletakkan di bangsal atau halaman Masjid Agung. Setelah itu gamelan akan ditabuh pada siang harinya, hingga puncaknya, yakni saat Grebeg pada 24 Desember," ujar Kanjeng Win, panggilan Winarno, Kamis (3/12).
Ketua panitia Sekaten KRMH Satrio Hadinagoro menambahkan, perayaan sekaten tahun ini tetap menggunakan Alun-alun Utara sebagai tempat berjualan para pedagang yang sudah menjadi ciri khas sekaten. Pada awalnya, kata Satrio, pihak keraton kebingungan mencari lokasi yang digunakan para pedagang, karena Alun-alun Utara digunakan sebagai pasar darurat Klewer.
"Pedagang khas sekaten tetap ada, mereka akan kami tempatkan di luar pagar. Untuk wahana permainan, rencananya akan kami pindahkan ke Benteng Vastenburg, namun kami masih menunggu persetujuan dari Pj (Penjabat) Wali Kota Solo dalu," pungkasnya.
-
Mengapa Solo disebut sebagai kota budaya? Kota budaya disematkan untuk kota Solo karena di sini merupakan peninggalan Kesultanan Mataram yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti tahun 1755. Dengan adanya keraton menyimpan banyak sejarah dan tentu budaya dari nenek moyang di zaman dahulu.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Kenapa tradisi ruwatan dilakukan di Jawa? Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri. Masyarakat Jawa memiliki beragam jenis ritual yang sampai sekarang masih rutin dilakukan. Salah satunya adalah tradisi ruwatan yang merupakan ritual penyucian untuk membebaskan seseorang dari hukuman yang berbahaya.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Di mana urap jawa biasanya disajikan dalam budaya Jawa? Hidangan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masakan Indonesia dan sering ditemukan di berbagai acara tradisional dan perayaan kebudayaan.
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
Baca juga:
Pejabat Kota Solo dilarang bepergian hingga akhir tahun
Sempat dikorupsi, UN Habitat tetap lanjutkan program hibah ke Solo
Pura-pura jadi juru parkir Kejaksaan, Dayu ajak temannya curi motor
Pemerintah akan buat asrama untuk TKI agar terhindar dari kekerasan
Pemkot Solo hapus kesehatan gratis bagi 226.800 warga miskin