Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Manggarai Akibat Aktivitas Patahan Busur Belakang
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakkan oblique naik (oblique thrust fault).
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis, akibat aktivitas patahan busur belakang, kata Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tektonik itu terjadi pada Kamis (14/1) pukul 08.03.20 WITA. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,06 LS dan 120,43 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 61 km arah barat laut Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai, dengan kedalaman 10 kilometer.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan gempa itu terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Bagaimana dampak gempa bumi bagi warga? Getaran yang cukup kuat seketika membuat warga berhamburan ke luar rumah. Mereka juga berteriak untuk mengingatkan para tetangga agar segera menyelamatkan diri.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas patahan busur belakang (back arc rhrust)," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique naik (oblique thrust fault).
Mengenai dampak, Agus Wahyu mengatakan guncangan akibat gempa bumi dirasakan masyarakat di wilayah Ruteng III MMI dan Labuan Bajo II MMMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu serta benda-benda yang digantung bergoyang," katanya.
Ia menambahkan hasil pemantauan BMKG hingga pukul 08,25 WITA menunjukkan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 5,7 Landa Papua, Tak Berpotensi Tsunami
Sejak 1 Januari, 21 Kali Gempa Bumi Guncang Sumut dan Aceh
Kabupaten Kupang Diguncang Gempa Magnitudo 4,8
Gempa Tektonik Terjadi 134 Kali Selama Desember 2020 di Wilayah Sulsel
Pagi Hari di 2021, Sumba Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 5.0
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Nias Selatan, Tak Berpotensi Tsunami
Reruntuhan Bangunan di Kroasia Akibat Gempa Magnitudo 6,4