Gempa Tektonik Guncang Tarakan, Dipicu Aktivitas Sesar Aktif
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di Tarakan dalam skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), guncangan terasa nyata seakan-akan ada truk berlalu. Beberapa warga di Tarakan sempat berlarian keluar rumah akibat guncangan yang terjadi secara tiba-tiba ini.
Gempa tektonik mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Utara hari ini pukul 15.40 WIB. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut bermagnitudo 3,4.
Episenter gempa terletak pada koordinat 3,36 LU dan 117,6 BT lokasi di darat, tepatnya di tengah-tengah Pulau Tarakan dengan kedalaman 10 km.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Berapa kekuatan gempa yang terjadi? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa karak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif,” kata Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui keterangan tertulis, Kamis (7/4).
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa ini dirasakan di Tarakan dalam skala intensitas II-III MMI (Modified Mercalli Intensity), guncangan terasa nyata seakan-akan ada truk berlalu. Beberapa warga di Tarakan sempat berlarian keluar rumah akibat guncangan yang terjadi secara tiba-tiba ini.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut. Hingga pukul 16.30 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
Daryono menjelaskan, Tarakan merupakan kawasan paling rawan gempa di Kalimantan. Seringnya Tarakan diguncang gempa tidak lepas dari keberadaan jalur sesar aktif di wilayah ini, yaitu Sesar Tarakan yang memiliki magnitudo tertarget hingga mencapai 7,0.
Sejarah mencatat gempa merusak di Tarakan sudah terjadi beberapa kali. Di antaranya, gempa Tarakan pada 19 April 1923 dengan magnitudo yang diperkirakan mencapai 7,0. Guncangan gempa saat itu mencapai skala intensitas VII-VIII MMI, menimbulkan kerusakan banyak bangunan rumah serta menyebabkan rekahan-rekahan tanah.
Kemudian gempa Tarakan pada 14 Februari 1925 dengan guncangan sangat kuat mencapai skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan banyak bangunan rumah rusak. Gempa Tarakan pada 28 Februari 1936 yang memiliki magnitudo 6,5 mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan rumah.
Berikutnya, gempa Tarakan pada 21 Desember 2015 dengan magnitudo 6,1 yang menimbulkan banyak bangunan rusak dengan gempa susulan terjadi sebanyak 16 kali.
“Selain rawan gempa, wilayah Tarakan juga rawan tsunami karena lokasinya yang berhadapan dengan sumber gempa Megathrust Utara Sulawesi (North Sulawesi Megathrust),” tutupnya.
(mdk/fik)