Genjot wisata Jabar selatan, Dedi Mulyadi wacanakan pembangunan bandara
Genjot wisata Jabar selatan, Dedi Mulyadi wacanakan pembangunan bandara. Menurut Dedi, proyeksi Jabar Selatan sebagai daerah wisata dapat terwujud jika wilayah itu memiliki jalur transportasi terpadu. Karena itu, pemerintah harus membangun bandara agar wisatawan memiliki akses mudah menuju kawasan itu.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki proyeksi khusus terhadap daerah Jabar Selatan. Daerah tersebut kaya akan potensi pariwisata yang harus dimaksimalkan demi kesejahteraan warga sekitar.
Proyeksi yang juga menjadi mimpi Presiden Joko Widodo tersebut diungkapkan oleh mantan Bupati Purwakarta itu. Tepatnya, saat berkunjung ke Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (5/4). Dia diundang oleh komunitas nelayan setempat dalam rangka Festival Hari Nelayan Pelabuhan Ratu ke-58.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Dimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dedi menggemukkan sendiri sapi tersebut di peternakan pribadinya di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang.
Menurut Dedi, proyeksi Jabar Selatan sebagai daerah wisata dapat terwujud jika wilayah itu memiliki jalur transportasi terpadu. Karena itu, pemerintah harus membangun bandara agar wisatawan memiliki akses mudah menuju kawasan itu.
"Harus dibangun bandara agar akses wisatawan mudah ke sini. Berapa jam dari Jakarta ke sini? Sudah akses jalannya sempit dan berkelok, pasti lama," katanya.
Akses jalan tersebut menurut Dedi, harus diperlebar. Ditambah, masyarakat di wilayah Jabar Selatan harus mulai berorientasi pada produk. Sehingga, semakin menarik minat wisatawan yang menjadi pasar potensial.
"Nah, karena itu, akses darat juga harus diperlebar. Kemudian, masyarakat di sini harus siap dengan produk khas daerah. Saya kira, wisatawan akan semakin tertarik," ujarnya.
Pembangunan prasarana transportasi udara dan darat menurut Dedi Mulyadi, akan menjadikan sebuah wilayah terkoneksi. Hal ini berakibat pada mobilitas yang semakin hidup dan terpadu antar wilayah Jabar di Utara, Tengah dan Selatan.
Atas hal tersebut, Dedi Mulyadi mendukung penuh bahkan siap bersinergi dengan pemerintah pusat untuk membuka jalur Bogor-Sukabumi. Waktu tempuh daerah tersebut akan semakin pendek sehingga produktivitas meningkat.
"Untuk menyempurnakan mimpi Pak Jokowi pembangunan tidak boleh sampai Pelabuhan Ratu. Tetapi, harus sampai Pangandaran melalui pesisir selatan yang terintegrasi dengan wilayah utara," katanya.
Selain infrastruktur pariwisata, pasangan Deddy Mizwar di Pilgub Jawa Barat tersebut menekankan pentingnya suprastruktur. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jabar Selatan.
Dedi menegaskan kurikulum di sekolah setempat harus memasukkan silabus pengajaran tentang pariwisata. Konsepnya, pendidikan vokasional diarahkan untuk kebutuhan pariwisata melalui sistem magang pelajar.
"Anak-anak di sini kemudian dididik tentang kepariwisataan. Karena itu, kurikulum sekolahnya harus memuat tentang pariwisata. Mereka belajar bahasa asing, mereka belajar menjadi guide bagi wisatawan dalam dan luar negeri," ungkapnya.
Seluruh proses menuju proyeksi ini, kata dia, dapat diwujudkan dengan icon pariwisata berupa identitas daerah. Kesenian, aristektur bangunan, makanan khas harus terkapitalisasi dengan baik untuk tujuan tersebut.
"Semua karakter, seni, makanan, peradaban, harus terkapitalisasi agar dikenal oleh masyarakat luas," tuturnya
(mdk/eko)