Pemerintah Masih Pikir-Pikir untuk Bangun Bandara di Bali Utara
Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan konektivitas di Bali, mengingat pertumbuhan jumlah wisatawan dan kebutuhan infrastruktur.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa proyek pembangunan Bandara Bali Utara masih dalam tahap kajian yang mendalam oleh pemerintah.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan konektivitas di Bali, mengingat pertumbuhan jumlah wisatawan dan kebutuhan infrastruktur yang terus berkembang.
Menurut AHY, meskipun ide pembangunan bandara di Bali Utara telah lama dibicarakan, pemerintah masih melakukan studi untuk memastikan kelayakannya.
"Ya kita akan terus lakukan studinya, Saya juga beberapa saat yang lalu mendapatkan arahan dari Pak Presiden Prabowo Sudianto Untuk benar-benar dipelajari dengan baik," kata AHY saat melakukan peninjauan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Selasa, (31/12).
Penekanan pada studi yang matang menjadi penting, mengingat faktor supply dan demand yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Selain itu, Menteri AHY juga menyoroti pentingnya melakukan proyeksi jangka panjang terhadap kapasitas Bandara Ngurah Rai yang kini menjadi satu-satunya bandara utama di Bali.
Proyeksi tersebut meliputi kebutuhan transportasi udara dalam kurun waktu satu tahun, lima tahun, hingga sepuluh tahun ke depan, bahkan sampai tahun 2045. Rencana jangka panjang ini bertujuan untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan penguatan konektivitas, tidak hanya untuk Bali, tetapi juga bagi pengembangan ekonomi di wilayah sekitar.
"Dihadapkan dengan berbagai faktor sekali lagi ada supply dan demand, kita lihat kapasitas Ngurah Rai seperti apa dan proyeksinya kan harus ada proyeksi setahun ke depan, lima tahun, sepuluh tahun, sampai 2045 bahkan kita bikin rencana jangka panjang yang juga mengakomodasi kebutuhan dari penguatan konektivitas dan termasuk Bali," ujarnya.
Masalah di Bali Selatan
AHY mengakui bahwa Bali selatan, yang selama ini menjadi pusat pariwisata dan aktivitas ekonomi, kini menghadapi masalah beban infrastruktur yang cukup berat. Ia mengungkapkan bahwa pengembangan Bandara Bali Utara menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi beban tersebut.
"Ada atensi khusus memang Bali ini apakah sudah terlalu berat beban yang ditanggung di wilayah selatan Bali, bagaimana kalau dikembangkan di Utara, tapi saya tidak ingin buru-buru Saya hanya menyampaikan pada kesempatan ini sedang kami telah dengan baik studinya terus dijalankan Dan ini melibatkan semua stakeholders," ujarnya.
Pemerintah pusat, lanjutnya, harus mendengarkan masukan dari pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan proyek ini. Oleh karena itu, studi yang dilakukan bukan hanya menyangkut aspek teknis dan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul.