Gerindra Sulsel tegaskan Daeng Azis tak wajib umumkan ke media pernah dibui
Gerindra Sulsel tegaskan Daeng Azis tak wajib umumkan ke media pernah dibui. Soal sosok Daeng Azis yang dinilai kontroversi itu, Partai Gerindra tidak mempermasalahkannya. Sehingga Daeng Azis pun tetap akan menjadi caleg dan akan memenuhi semua persyaratan dari KPU.
Juru bicara Partai Gerindra Sulsel, Sawaluddin Arief menegaskan, jika bacaleg mereka Abdul Azis atau yang populer dengan nama Daeng Azis tidak wajib mengumumkan ke media bahwa dirinya itu pernah jadi narapidana. Daeng Azis adalah eks bos Kalijodoh, Jakarta yang pernah divonis 10 bulan penjara kasus pencurian listrik.
Daeng Aziz maju untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Sulsel meliputi Kabupaten Jeneponto, Bantaeng dan Kepulauan Selayar.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Azizah mulai menari? Bakat menari Azizah sudah terlihat sejak usia dini, ketika ibunya mendaftarkannya di sanggar tari Miracle Dancers di Lombok saat ia masih TK.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
"Daeng Azis hanya pernah terlapor kasus pencurian listrik dengan putusan 10 bulan dan dia juga sebenanrya bukan pelaku. Selain itu, hanya 10 bulan artinya Daeng Azis tidak wajib mengumumkan ke media kalau dirinya pernah jadi narapidana kalau mau disebut narapidana karena yang wajib mengumumkan itu adalah mereka yang dipidana lima tahun ke atas," bela Sawaluddin Arief saat dikonfirmasi, Sabtu, (21/7).
Ditambahkan, soal sosok Daeng Azis yang dinilai kontroversi itu, Partai Gerindra tidak mempermasalahkannya. Sehingga Daeng Azis pun tetap akan menjadi caleg dan akan memenuhi semua persyaratan dari KPU.
"Saya kira Daeng Azis wajib diperhitungkan dan wajar jika caleg partai lain menganggapnya kuat. Kami sendiri di Partai Gerindra optimis dapat kursi di dapil 4 Sulsel karena dia akan mendulang suara cukup besar. Daeng Azis diperkirakan bisa capai perolehan suara sampai 15 ribu," kata Sawaluddin Arief.
Di hari terakhir pendaftaran bacaleg oleh parpol, Selasa lalu, (17/7), Daeng Azis turut berada di tengah-tengah puluhan bacaleg dari Partai Gerindra mendatangi kantor KPU Sulsel sekitar pukul 13.00 wita. Di komposisi bacaleg dapil 4 Partai Gerindra untuk DPRD Sulsel, Daeng Azis duduk di urutan ke lima untuk bersaing bersama enam bacaleg kader Partai Gerindra lainnya di daerah pemilihan yang sama yang merupakan kampung halaman eks bos Kalijodoh tersebut.
Saat tiba di kantor KPU Sulsel, dia hanya berada di luar bersama sejumlah kader partai besutan Prabowo Subianto itu, tidak turut masuk ke dalam aula KPU Sulsel mendampingi pengurus-pengurus inti DPD I Partai Gerindra Sulsel, mendaftarkan dan memasukkan dokumen syarat pencalonan.
Baca juga:
Sebelum pertemuan SBY-Prabowo, Demokrat-Gerindra kumpul bahas format koalisi
Gerindra protes Timsel calon komisioner KPU Jabar diduga pendukung Jokowi
AHY sebut Demokrat terus bangun komunikasi dengan Gerindra dan PDIP
Gerindra sebut gugatan masa jabatan ke MK bukti Jokowi kesulitan cari cawapres
Ali Ngabalin jadi komisari BUMN, Gerindra bilang bangsa ini akan hancur
Pertemuan Prabowo-SBY bakal bahas peluang AHY jadi cawapres