Gubernur Riau Sebut Ada Kepala Desa yang Lambat Merespons Laporan Karhutla
Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada pemerintah daerah agar melakukan pengawasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melibatkan unsur lapisan terbawah. Para kepala desa, Rukun Warga (RW) hingga ke tingkat RT diminta untuk menindaklanjuti laporan masyarakat jika ada titik api.
Gubernur Riau Syamsuar meminta kepada pemerintah daerah agar melakukan pengawasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melibatkan unsur lapisan terbawah. Para kepala desa, Rukun Warga (RW) hingga ke tingkat RT diminta untuk menindaklanjuti laporan masyarakat jika ada titik api.
Syamsuar menyebutkan, ada beberapa kepala desa yang lambat menindaklanjuti laporan dari warganya ketika menemukan titik api. Dia juga bersyukur adanya kepala desa yang cepat merespons laporan tersebut. Namun Syamsuar tidak menyebutkan kepala daerah mana saja yang lamban merespons laporan.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
"Kadang kepala desa ini ada yang segera menindaklanjuti, tapi ada juga yang lambat meresponsnya," kata Syamsuar kepada merdeka.com, Pekanbaru, Selasa (9/3).
Selain itu, Syamsuar juga meminta agar Bhabinkamtibmas dari polisi dan Bhabinsa TNI, kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk terus memberi edukasi kepada masyarakat supaya tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
"Ini sudah kita lakukan secara bersama. Sudah ada dilakukan pemetaan terhadap titik rawan. Jadi saya minta, kita konsentrasikan kepada wilayah rawan ini kalau bisa sampai ke tingkat bawah, lapisan RT RW. Agar mereka bisa memaklumi," kata Syamsuar.
Penanganan karhutla di Riau harus dilakukan secara permanen agar tidak terjadi secara berulang setiap tahunnya. Untuk itu, Syamsuar mengajak pemerintah daerah agar maksimal melaksanakan langkah-langkah terkait pencegahan dan penanganan.
"Kami perlu sampaikan kepada bupati dan wali kota, kita harus menyelesaikan persoalan karhutla secara permanen agar tidak itu saja kerja kita setiap tahun. Tentunya terhadap desa atau wilayah yang sering kebakaran ini, sudah ada langkah-langkah yang berkaitan dengan pencegahan hutan dan lahan. Sehingga kita harapkan mereka tahu dan tidak melakukan pembakaran," tandasnya.
Baca juga:
8 Orang Petani Jadi Tersangka Karhutla di Riau
Sepanjang 2021, Polda Riau Tahan 8 Pembakar Hutan dan Lahan
Tim Gabungan Kesulitan Padamkan Kebakaran Lahan Gambut di Bintan
Karhutla Mengganas, Pemprov Riau Perintahkan Semua Perusahaan Bantu Pemadaman
Mahfud Sebut Biaya Cegah Karhutla Bisa Rp 14 T Tapi Lebih Murah dari Kerugiannya
Mahfud MD Sebut Karhutla Menurun 81 Persen di 2020
Lebih Besar dari Tsunami Aceh, Kerugian Negara Akibat Karhutla Capai Rp229,6 T