Gudang Amunisi Kodam yang Meledak Berada di Tengah Permukiman Warga, Ini Penjelasan TNI
Gudang Amunisi Kodam yang Meledak Berada di Tengah Permukiman Warga, Ini Penjelasan TNI
Kristomei meyakini pembangunan gudang amunisi sejatinya telah ada sejak dulu.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Gudang Amunisi Kodam yang Meledak Berada di Tengah Permukiman Warga, Ini Penjelasan TNI
Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan. Sebab, lokasi Gudmurad itu berada dekat pemukiman warga.
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan pihaknya akan mengecek terkait asal usul lokasi Gudmurad yang sudah berdiri sejak 1982 dengan pemukiman penduduk sekitar.
“Sekarang tahun berapa dia (pemukiman warga) ada di situ. nanti kita cek. Gudang munisi sendiri dibangun tahun berapa. kemudian masyarakat ada di sana tahun berapa,” kata Kristomei kepada awak media, Rabu (3/ 4).
- Panglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor
- TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
- Panglima TNI Janji Ganti Semua Kerugian Warga akibat Ledakan Gudang Amunisi
- Gudang Amunisi Kodam Jaya Terbakar, Komisi I Minta TNI Selidiki Unsur Kelalaian
Namun demikian, Kristomei meyakini pembangunan gudang amunisi sejatinya telah ada sejak dulu. Sebelum lokasi sekitar Gudmurad akhirnya dipenuhi pemukiman warga.
“Yang namanya markas TNI yang namanya gudang munisi yang pasti dibangun jauh dari tahun tahun sebelumnya. kemudian seiring perkembangan zaman, kesini perkembangan perumahan sehingga merapat ke instalasi militer,” ujarnya.
Sebab, Kristomei menjelaskan bahwa Gudmurad adalah lokasi strategis milik TNI yang dirahasiakan atau tertutup. Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.
“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
Terkait opsi relokasi rumah warga yang berdekatan dengan Gudmurad masih menjadi evaluasi. TNI AD saat ini masih fokus memperbaiki rumah warga yang terdampak dan melakukan sterilisasi area.
“Saran itu tetap kita evaluasi, kalau pun di relokasi misalnya kan, mau direlokasi kemana, biaya untuk pindah -pindah darimana, kan itu harus dipikirkan kan TNI AD kemudian tidak bisa bekerja sendiri ya, gitu,” ujarnya.
“Dan apakah ada jaminan berikutnya misalnya setelah kita pindah enggak ada lagi yang merapat lagi? ini kan perlu sinkronisasi RT/RW rencana tata ruang wilayah. Baik rencana tata ruang wilayah pemerintahan daerah, rencana tata ruang wilayah pertahanan gitu ya, dimana buat instalasi militer, dimana buat perumahan,” tambahnya.
TNI AD mengumumkan telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak akibat dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu.
“Baik yang di Kabupaten Bogor ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim,” kata Kadispenad Brigjen TNI Kristomei kepada wartawan, Rabu (3/ 4).
Kristomei mengatakan pihaknya masih menerima laporan dari warga yang rumahnya terdampak ledakan. Sehingga, angka perbaikan rumah masih bisa bertambah.
“Sampai saat ini yang sudah dikerjakan 44 rumah yang atapnya runtuh genteng nya bocor segala macam. Kita sudah bantu itu, sesegera mungkin (rampung). semakin cepat semakin bagus,” ujarnya.