Panglima TNI: Amunisi Meledak di Gudang Kodam Jaya Sudah Kedaluwarsa akan Di-disposal
Menurut Panglima TNI, amunisi itu memiliki masa berlaku maksimal 10 tahun sebelum disposal (dibuang) dan diledakkan.
Menurut Panglima TNI, amunisi itu memiliki masa berlaku maksimal 10 tahun sebelum disposal (dibuang) dan diledakkan.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut amunisi di gudang milik Yonarmed 07/155 GS Kodam Jaya TNI AD di wilayah Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi, Jawa Barat dalam kondisi kedaluwarsa. Menurut Panglima TNI, amunisi itu memiliki masa berlaku maksimal 10 tahun sebelum disposal (dibuang) dan diledakkan.
"Ya, amunisi yang sudah expired itu ada masa berlakunya, ya. Jadi biasanya maksimal itu 10 tahun," kata Panglima TNI kepada warga di Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Kodam Jaya, Minggu (31/3).
Panglima TNI mengatakan, amunisi yang ada di gudang tersebut merupakan jenis Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) dari pelbagai satuan yang telah kedaluarsa.
"Amunisi sisa latihan atau temuan, dan amunisi-amunisi yang sudah expired dan secara sistematis sebenarnya, amunisi-amunisi itu akan diledakkan, Didisposal namanya. Tentunya melalui sistematis pemeriksaan dan sebagainya," ujar Panglima TNI.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan, sistem pengamanan gudang peluru milik Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, aman untuk menahan ledakan agar tidak keluar ke pemukiman masyarakat sekitar.
"Dapat kami pastikan bahwa sistem pergudangan di Kodam Jaya ini, di gudang ini sudah sangat aman," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (30/3).
"Sudah sangat aman karena lokasinya berada di bunker dan di atasnya ada tanggul-tanggul yang mengamankan kalau ada ledakan ke samping tapi kalau ada ledakan ke atas mungkin bisa menyebar sampai ke beberapa tempat," ujar Hasan.
Meski begitu, Hasan menyebut Kodam Jaya tetap mewaspadai menyebarnya ledakan secara vertikal di bagian atas gudang. Oleh sebab itu, imbauan telah diberikan Kodam Jaya kepada masyarakat yang tinggal lokasi kejadian.
"Kami sudah mengimbau warga-warga di sekitar wilayah Ciangsana ini, satu dua kilometer ke depan ke wilayah-wilayah yang berpemukiman penduduk untuk mengecek apabila ada hal-hal yang mungkin terdampak dari ledakan ini," kata Hasan.
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, proses disposal terbilang cukup panjang mulai dari pendataan hingga pelaporan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menduga penyebab ledakan hingga kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya karena gesekan amunisi kedaluwarsa yang hendak dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaAgus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar adalah gudang yang menyimpan amunisi yang sudah kadaluarsa.
Baca SelengkapnyaGudang Amunisi Kodam yang Meledak Berada di Tengah Permukiman Warga, Ini Penjelasan TNI
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan menegaskan gudang munisi daerah (Gudmurad) di Bogor sudah didesain untuk menampung amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR menyoroti kebakaran Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) malam.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Baca Selengkapnya