Gunung Anak Krakatau mengalami 673 Gempa dan muntahkan pijar
Asap yang keluar dari kawah tidak teramati, namun terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Sejak Minggu (4/11) hingga Senin dini hari, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 673 kali kegempaan. Staf Kementerian ESDM Badan Geologi Windi Cahya Untung menuturkan, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan, pukul 00.00-24.00 WIB, menyampaikan secara visual kondisi gunung kabut 0-III.
"Berdasarkan pengamatan visual malam melalui CCTV, sinar api serta lontaran material pijar ke segala arah setinggi 100-200 meter di atas puncaknya," ujar Windi dalam keterangan tertulis, Senin (5/11).
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan sanggar batik Krakatoa didirikan? Gambarkan kondisi alam Cilegon dan Banten Keberadaan batik yang didirikan oleh pasangan suami istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry pada 2014 ini tak terlepas dari dari minatnya akan batik dan sosial budaya di kotanya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Di mana letak Gunung Bromo? Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.
-
Siapa yang bertugas memantau gunung berapi di Indonesia? Dilansir situs resmi Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga yang bertugas memantau gunung berapi.
Asap yang keluar dari kawah tidak teramati, namun terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah hingga kuat di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Selama pengamatan itu, Gunung Anak Krakatau mengalami kegempaan letusan 673 kali, amplitudo 45-58 mm, durasi 41-219 detik. Embusan 28 kali, amplitudo 13-42 mm, durasi 19-48 detik. Gempa tremor harmonik dua kali, amplitudo 46-57 mm, durasi 61-72 detik, gempa vulkanik dangkal dua kali, amplitudo 19-25 mm, durasi 12-15 detik, sedangkan gempa tremor menerus amplitudo 3-32 mm (dominan lima milimeter).
Sekitar gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, kondisi cuacanya berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke timur laut, timur, tenggara, dan barat, sedangkan suhu udara 24-30 derajat Celsius, kelembapan udara 70-92 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Status aktivitas Gunung Anak Krakatau di level II atau waspada dengan rekomendasi. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Baca juga:
Gunung Anak Krakatau mengalami 101 letusan, pijar api setinggi 200 meter
Sejarah tsunami terbesar di muka bumi, dua di antaranya di Indonesia
Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar, masyarakat diimbau tenang
BMKG: Gunung Anak Krakatau terus alami gempa tremor
Gunung Anak Krakatau keluarkan 56 kali letusan, status masih waspada