Gunung Guntur Masih Terbakar, Pendakian Ditutup Sementara
Ditutupnya Gunung Guntur untuk pendaki karena asap hasil kebakaran juga bisa membahayakan pendaki.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut terpaksa menutup sementara gunung guntur dari aktivitas pendakian. Penutupan dilakukan karena hingga saat ini masih terjadi kebakaran lahan di sekitar Gunung Guntur.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan masih terlihat titik api di kawasan Gunung Guntur hingga saat ini.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Apa yang dimaksud dengan "Kabuyutan" dalam konteks Gunung Salak? Kabuyutan adalah tempat larangan. Tidak semua orang boleh masuk. Biasanya digunakan sebagai tempat peribadatan dan dianggap suci.
"Jadi untuk sementara Gunung Guntur ditutup untuk sementara untuk pendaki," ujar Agus saat dikonfirmasi, Jumat (25/10).
Agus menuturkan, ditutupnya Gunung Guntur untuk pendaki karena asap hasil kebakaran juga bisa membahayakan pendaki. Selain itu, api sangat mungkin bergerser ke lokasi yang biasa digunakan pendaki untuk membangun tenda.
"Mau tidak mau harus kami tutup agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada para pendaki, apakah tempat campingnya terbakar atau terganggunya pernafasan mereka," kata dia.
Pihaknya bersama tim gabungan dari TNI, Polri, relawan dan masyarakat masih melakukan upaya pemadaman dengan berbagai metode. "Selain di Gunung Guntur, titik api juga sempat terlihat di wilayah Gunung Karacak dan upaya pemadaman juga sedang dilakukan," ucapnya.
Warga Khawatir Longsor
Warga yang tinggal di kaki Gunung Guntur, khususnya Desa Pasawahan berharap agar kebakaran yang terjadi di Gunung Guntur segera padam. Harapan tersebut bukan tanpa alasan. Karena takut saat hujan terjadi longsor atau banjir.
"Itu yang tebakar saya lihat bukan ilalang, tapi pepohonan tegakan yang ada di sekitar Gunung Guntur dan yang bisa mengikat tanah dari longsor juga menyerap air. Kalau itu habis terbakar, kami yang tinggal di kaki gunung bisa kena dampaknya secara langsung saat hujan tiba atau mungkin sebelum hujan," ungkap Aef (35).
Aef menyebut selama ini saat hujan turun, air yang mengalir dari atas gunung membawa material pasir dan batu karena kondisinya yang gundul. Dengan terbakarnya kawasan hutan di Gunung Guntur, bukan tidak mungkin material pasir dan batu akan dibawa api.
"Longsor sangat mungkin terjadi kalau pepohonan di atas habis karena tidak ada lagi yang mengikat pasir. Selama ini kan tidak ada upaya penanaman juga dari pemerintah maupun BKSDA. Penggali pasir juga masih ada walau secara manual," tutunya.
Warga di sekitar Cipanas sejak Kamis (24/10) sudah sangat khawatir saat melihat kebakaran dahsyat di sekitar Gunung Guntur. "Ada juga warga yang sengat naik ke atas untuk membantu proses pemadaman agar segera padam," tandas Aef.
Baca juga:
150 Hektare Lahan di Taman Nasional Gunung Ceremai Hangus Terbakar
Lokasi Sulit Dijangkau, Kebakaran Gunung di Karawang Hanguskan 50 Hektare
Sepanjang 2019, 857 Ribu Hektar Lahan Terbakar di Seluruh Indonesia
Luas Terdampak Kebakaran Hutan di Kawasan Semeru Capai 115 Hektar
Ratusan Hektar Hutan di Lereng Gunung Wilis Kediri Terbakar