Gunung Merapi 5 Kali Muntahkan Lava, Zona Bahaya 3 Km dari Puncak
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekam guguran lava sebanyak lima kali. Berdasarkan data seismik guguran itu berlangsung selama 14-37 detik.
Gunung Merapi tercatat mengeluarkan lima kali guguran lava pijar, Senin (28/1) mulai pukul 00.00 sampai 06-00 WIB. Melalui akun twitter resminya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekam guguran lava sebanyak lima kali. Berdasarkan data seismik guguran itu berlangsung selama 14-37 detik.
Pada Minggu (27/1) malam, mulai pukul 18.00-24.00 WIB, BPPTKG juga mencatat 2 kali gempa guguran dengan durasi 16-21 detik.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
Cuaca di Gunung Merapi pada Senin pagi dilaporkan cerah dengan suhu udara berkisar 21,0 derajat celsius. Kelembaban udara 74 persen RH, tekanan udara 915,8 Hpa, dan kecepatan angin 7,2 km per km ke arah barat.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi per 22 Januari 2019 yang dirilis BPPTKG, volume kubah lava telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.
Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
BPPTKG juga melaporkan pada periode 18-24 Januari 2019 di gunung teraktif di Indonesia itu tercatat 3 kali gempa hembusan, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali gempa guguran, 2 kali gempa frekuensi rendah, 7 kali gempa tektonik.
Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga:
Dari Merapi hingga Selatan Sunda, Dampak Bencana Alam bagi Pariwisata
BPBD Jateng Pastikan 3 Kabupaten Terdampak Gunung Merapi Aman
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Hujan Abu Tipis Kembali Terjadi di Lereng Merapi, 25 Ribu Masker Disiapkan
Merapi Keluarkan Lava Pijar, Masyarakat Diminta Jauhi Radius 3 Kilometer
Merapi Keluarkan Lava Pijar, Sejumlah Desa di Klaten Terjadi Hujan Abu